KOMPAS.com - Kasus mutilasi yang menimpa empat orang diduga simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Mimika terus diselidiki Kepolisian Daerah (Polda) Papua.
Menurut Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, pada Senin (29/8/2022), pihaknya menemukan potongan tubuh korban ketiga di Sungai Kmapung Pigapu, Distrik Iwaka, Mimika.
Namun demikian, identitas korban masih belum diketahui.
"Iya tadi malam ada lagi ditemukan satu jenazah, identitasnya kita belum tahu," ujarnya.
Faizal Ramadhani menjelaskan, jumlah total pelaku adalah sembilan orang dan enam di antaranya merupakan oknum anggota TNI.
Baca juga: Korban Mutilasi di Timika adalah Simpatisan KKB dan Kepala Kampung di Nduga
Tindakan mutilasi dilakukan pada 22 Agustus 2022. Saat itu, para pelaku berpura-pura hendak menjual senjata api kepada empat korban.
"Keempat korban dipancing oleh pelaku untuk membeli senjata jenis AK 47 dan FN seharga Rp 250 juta," ujar Faizal melalui pesan singkat, Minggu (28/8/2022).
Baca juga: 6 Anggota TNI Diduga Terlibat Kasus Mutilasi di Mimika, Pengamat: Harus Diusut Tuntas
Setelah sepakat, para pelaku dan korban bertemu di SP 1, Distrik Mimika Baru, untuk bertransaksi.
Saat pertemuan itu para pelaku membunuh para korban. Jenazah dimasukkan ke mobil dan di bawa ke Sungai Kampung Pigau.
Sesampainya di sungai itu, para pelaku memutilasi korban dan memasukkan ke dalam enam karung.
"Sebelum dibuang, keempat korban semuanya dimutilasi dan dimasukan ke dalam enam karung," kata dia.
Faizal mengatakan, identitas dua jenazah korban mutilasi pertama kali ditemukan adalah LN, simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya,
LN dikenal aktif mencari pasokan senjata untuk kelompok Egianus Kogoya.
"(Dia) aktif mencari senjata dan amunisi di Kabupaten Mimika," kata Faizal.
Sementara jenazah lainnya adlaah RN, Kepala Kampung Yugut.
"Lalu RN salah satu korban adalah Kepala Kampung Yugut, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga," kata Faizal.
(Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.