Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suplai Pasokan Listrik ke IKN, Pembangunan Proyek PLTA Kayan Relokasi 2 Desa

Kompas.com - 30/08/2022, 05:44 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Progres pembangunan Pembangkit Lisrik Tenaga Air (PLTA) di Kecamatan Peso Kalimantan Utara (Kaltara) oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) disoroti Bupati Kabupaten Bulungan, Syarwani.

Proyek ini, menurut Presiden Jokowi, akan menyuplai pasokan listrik ke ibu kota negara (IKN) di Sepaku, Kalimantan Timur (Kaltim) saat menghadiri kongres PKMRI di Samarinda pada Juni 2022 lalu.

Suplai pasokan listrik itu melalui sistem interkoneksi Kalimantan yang saat ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Baca juga: Kementerian PUPR Teken 19 Paket Pembangunan IKN Senilai Rp 5,1 Triliun

Syarwani mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi proyek tersebut sesuai kewenangannya. Sebab, progresnya terbilang lamban. Sejak keluar izin 2012 dan pelaksanaan pembangunan 2014 lalu, tapi progres pembangunan di lapangan belum masif.

“Kalau bicara dari groundbreaking 2014 sampai sekarang memakan waktu cukup lama. Kami harap pada percepatan pembangunan. Tentu ini jadi harapan masyarakat setempat karena asas manfaat energi yang dihasilkan dari PLTA,” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/8/2022).

Syarwani mengatakan dampak dari proyek tersebut akan merelokasi dua desa terdekat, yakni Desa Long Peleban dan Long Lejuh.

“Dan konsekuensi dari proyek itu dua desa harus relokasi. Kami tegaskan bahwa tidak ada relokasi sebelum ada penyediaan kawasan baru dari perusahaan,” tegas dia.

Syarwani juga meminta agar perusahaan PT KHE memberikan sosialisasi maksimal kepada masyarakat. Sehingga, mendapat dukungan masyarakat atas pembangunan PLTA.

“Sosialisasi itu penting biar masyarakat bisa dapat gambaran atas proyek itu,” tutur dia.

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur IKN Tahap 1 Resmi Dimulai

Sebagai informasi, PLTA Kayan akan membangun lima bendungan di Sungai Kayan dilengkapi 5-6 unit turbin pembangkit.

Ada pun pasokan listrik yang dihasilkan dari 900 MW untuk tahap satu, 1.200 MW tahap dua, 1.800 MW untuk tahap tiga dan empat, kemudian tahap kelima 3.300 MW.

Direktur Operasional PT KHE Khaerony membantah proyek PLTA Kayan disebut minim progres.

“Saya dari lapangan kondisi progres bukan minim. Sudah cukup signifikan menurut perhitungan kami ya. Karena, kalau dihitung dari waktu izin memang cukup lama. Ada kegiatan studi, eksplorasi hingga detail perlu waktu cukup lama,” kata dia saat dikonfirmasi terpisah.

Kemudian, pengurusan izin pun, kata dia, memakan waktu cukup lama. Sebab, untuk membangun PLTA kurang lebih membutuhkan sekitar 40 izin.

Saat ini, dia menjelaskan, kegiatan di lapangan sedang dibangun jalan dengan tiga fase dari bendungan menuju Tugu Lima ke Sungai Pangean, hingga Jalan PU.

Baca juga: 64 Paket Proyek Infrastruktur IKN dalam Proses Lelang

“Untuk buka jalan progres sudah hampir 60 persen,” kata dia. Sejalan dengan itu, ada jalur yang melintasi material batuan cukup keras sehingga perlu peledakan.

“Gudang bahan peledak sudah selesai dibangun. Kami sudah dapat rekomendasi dari Polri 18 Agustus 2022. Saat ini kami sedang urus izinn P3 dan izin P2 untuk pembelian dan pemanfaatan bahan peledak. Paralel dengan izin tadi, kita sudah memobilasasi bor dan peledakan,” kata dia.

“Jadi kalau dibilang progres di lapangan minim ya enggak juga. Namanya PLTA besar kita perlu ekstra, perlu kesiapan sampai pembangunan ingat keselamatan,” sambung dia.

Rencana peledakan, kata Khaerony, pihaknya membutuhkan waktu sekitar tiga sampai enam bulan untuk sampai ke titik bendung.

“Setelah itu, kami langsung membuat diversion channel atau pengalihan sungai. Ini awal bikin tubuh bendungan. Ini satu bagian dari konstruksi bendungan,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com