Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkot Tabrak Anak-anak hingga Pedagang Terpental ke Got di Depan SD, 1 Siswi Tewas

Kompas.com - 25/08/2022, 10:58 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi di depan SDN Mandalasari 1, Kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat pada Selasa (23/8/2022).

Kecelakaan itu melibatkan sebuah angkot yang sedang melaju kencang hingga menabrak sejumlah siswa yang sedang membeli jajan di luar sekolah.

Dalam peristiwa itu diketahui satu siswi meninggal dunia dan enam siswa luka berat sehingga harus menjalani perawatan medis.

Baca juga: Angkot Tabrak Sejumlah Siswa SD di Garut, 1 Tewas, 7 Luka Berat

Cerita pedagang

Sementara itu, ada juga gerobak milik satu pedagang Jajang Hidayat (25) hancur usai tertabrak.

Bahkan, pria yang sehari-harinya berjualan es teh ini sempat terpelanting ke kiri jalan hingga masuk got akibat ditabrak angkot.

“Saya mental ke susukan (got), jadi mobil nabrak motor saya dulu terus gerobak saya sampai hancur, motor juga sampai masuk got, tapi tidak rusak parah, kalau gerobak hancur sama dagangan saya yang belum sempat terjual,” kata dia dikutip Kompas.com, Rabu (24/8/2022).

Angkot melaju kencang

Jajang merupakan salah satu orang yang menyaksikan kecelakaan tersebut.

Saat itu, dia melihat mobil melaju dalam kondisi kencang kemudian menabrak anak-anak SD yang baru saja keluar sekolah.

Bahkan, ada satu orang korban bukan siswa SD sempat terlempar cukup jauh.

Kemudian, mobil pun baru berhenti setelah menabrak tembok pagar sekolah.

Beruntung, dirinya selamat usai kejadian tersebut.

Setelah kejadian, Jajang langsung bergegas menolong anak-anak SD yang sudah bergeletakan di jalan.

Baca juga: Kecelakaan Maut Sejumlah Siswa SD di Garut Ditabrak Angkot Saat Beli Jajanan, Sopir Diamankan

Kondisi korban

Dia mengevakuasi korban masuk ke dalam mobil angkot yang menabrak mereka. Sebab, suasana di lokasi kejadian tampak sepi dan tak ada kendaraan lain.

Diketahui, kondisi sopir tidak mengalami luka-luka sehingga langsung mengantarkan enam anak menuju ke klinik.

“Karena memang tidak ada mobil lain, jalan mendadak sepi, seingat saya ada enam anak yang dibawa pakai angkot itu ke klinik, saya tidak ikut ke klinik karena jadi saksi,” ujar dia.

Sementara itu, Jajat (42), orangtua dari Najwa, siswa kelas 3 SDN Mandalasari 1 yang menjadi korban menerima kabar dari adiknya bahwa anaknya jadi korban tertabrak angkot di depan sekolah.

"Saya langsung ke klinik karena anak saya sudah dibawa ke klinik," kata dia.

Korban meninggal akibat kecelakaan tersebut hanya ada satu orang yaitu Siti Nur Halimah (10), siswa kelas 4 SDN Mandalasari 1 dan enam siswa lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Syukur Jajang Selamat dari Tabrakan Angkot Maut di Garut, meski Dagangan Hancur

Sopir angkot jadi tersangka

Dari kejadian itu, polisi menetapkan JN (25), sopir angkot yang menabrak siswa menjadi tersangka.

"Sopir jadi tersangka, sudah keluar surat perintah penahanan untuk penyidikan," jelas Kanit Gakkum Polres Garut Iptu Prio Sumbodo.

Penetapan tersangka terhadap sopir angkot maut tersebut dilakukan setelah polisi melakukan pemeriksaan dan gelar perkara awal hingga didapatkan dua alat bukti.

Sementara, terkait penyebab kecelakaan, polisi masih melakukan pendalaman kemungkinan adanya kelalaian atau hal lainnya.

"Tes urine sudah dilakukan, tidak ada pengaruh alkohol atau narkoba," katanya.

Diketahui, SDN Mandalasari 1 Kecamatan Kadungora berlokasi di pinggir Jalan Raya Rancasalak.

Tepat di depan sekolah ini kondisi jalan lurus dan datar yang merupakan jalan alternatif ke Cijapati.

Sumber : Kompas.com (Penulis Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com