Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI di Lembang, Tuduhan Suap dan Rekayasa hingga Sumpah Kapolres

Kompas.com - 23/08/2022, 11:09 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan sampai bersumpah bahwa pihaknya serius mengusut kasus pembunuhan purnawirawan TNI di Lembang, Bandung.

Sumpah itu disampaikan Imron saat menerima para purnawirawan TNI yang menggeruduk Markas Polsek Lembang, Jawa Barat, Minggu (21/8/2022).

Diketahui, purnawirawan yang tergabung dalam Forum Solidaritas Purnawirawan TNI mendatangi Mapolek Lembang untuk mempertanyakan pengusutan kasus pembunuhan kolega mereka, Letkol TNI Inf (purn) Muhammad Mubin (63) di Lembang, Bandung Barat.

Para purnawirawan itu datang untuk meminta penjelasan terkait munculnya informasi bahwa penanganan kasus pembunuh Mubin ini penuh rekayasa polisi.

Baca juga: Pembunuhan di Lembang, Ratusan Purnawirawan TNI Geruduk Markas Polisi, Kapolres sampai Bersumpah

Bahkan, kabar itu menyebutkan bahwa ada oknum polisi yang menerima uang dalam kasus tersebut.

Para purnawirawan TNI itu meminta agar polisi transparan dalam mengusut kasus pembunuhan rekannya itu.

"Ini semacam kepedulian dan solidaritas purnawirawan. Dengan kejadian ini, menambah rasa kepedulan dan kepekaan kita," kata Perwakilan Forum Solidaritas Purnawirawan TNI, Kolonel (Purn) Sugeng Waras, Minggu.

"Intinya kita mengawal kasus ini sampai selesai. Kapolres bekerja dengan yang lainnya menyelesaikan kasus ini, berkolaborasi dengan kami para purnawirawan," tandas Sugeng.

Aksi solidaritas serupa ditunjukkan oleh organisasi anak-anak purnawirawan TNI yang tergabung dalam Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawairawan TNI dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI) Jawa Barat.

Wakil Ketua I GM FKPPI Jawa Barat Iwan Saputra menggelar konferensi pers yang meminta aparat kepolisian mengusut tuntas dan transparan kasus pembunuhan purnawirawan TNI di Lembang.

Bahkan, GM FKPPI sempat menyoroti pasal yang menjerat tersangka karena ia menilai berdasarkan keterangan saksi, kasus tersebut termasuk pembunuhan berencana karena pelaku disebut sudah menyiapkan senjata tajam sebelum menusuk korban.

"Kami, PD X GM FKPPI Jabar mendorong aparat penegak hukum Kepolisian Republik Indonesia untuk menegakkan keadilan dengan menjerat pelaku dengan Pasal 340 Subsider 338 KUHP sesuai dengan fakta hukum dan tanpa unsur rekayasa," tandas Iwan dalam siaran pers.

Sumpah Kapolres Cimahi

Sementara itu, Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan bersumpah di hadapan para purnawirawan TNI bahwa tidak ada rekayasa dalam pengusutan kasus pembunuhan Letkol Inf (Purn) Muhammad Mubin di Lembang, Kabupaten Bandung.

"Kami sampaikan kepada jenderal dan para senior, saya Kapolres Cimahi, Bismillahirrahmanirrahim, demi Allah demi Rasulullah, dari Polsek Lembang dan Polres Cimahi maupun dari kesatuan kepolisian lainnya, (kami) tidak pernah main-main dalam menangani kasus ini, karena ini (urusan) nyawa," kata Imron.

Imron mengaku pihaknya diterpa soal tuduhan yang menyudutkan polisi. Mulai ada oknum yang menerima uang hingga penanganan polisi yang tak sesuai fakta.

"Kalau kita main-main, nauzubillah, itu pasti akan menimpa kembali hukum karma. Jadi kami tegaskan, kami tidak pernah ingin mendamaikan, kami tidak pernah ingin, mohon maaf, menyelesaikan, dan kami tidak ada niatan membelokkan kasus ini," tegas Imron.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria berinisial HH, pemilik toko di kawasan Lembang, Bandung Barat, menusuk Letkol Inf (Purn) Muhammad Mubin gara-gara pikap korban diparkir di depan toko pelaku.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Purnawirawan TNI di Lembang dan Kecaman GM FKPPI Tasikmalaya

Korban mendapat luka tusuk di sekujur tubuhnya dan berusaha mencari pertolongan medis dengan mengendarai mobil.

Namun karena luka tusuk cukup parah, korban akhirnya meninggal dunia di dalam mobil akibat kehabisan darah.

Tak waktu lama setelah kejadian itu, kepolisian Lembang menangkap pelaku di rumahnya di Lembang. (Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com