Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembuangan Bayi di Salatiga Terungkap dari Pembelian Popok

Kompas.com - 22/08/2022, 18:39 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Anggota Satreskrim Polres Salatiga membutuhkan waktu tujuh hari untuk membongkar kasus pembuangan bayi di Kampung Prampelan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga pada Selasa (9/8/2022).

Siapa sangka, kasus tersebut berhasil diungkap karena pembelian popok bayi.

Selain popok, barang bukti yang ada di lokasi adalah kemeja flanel yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi laki-laki tersebut.

Baca juga: Takut pada Orangtua Jadi Motif Sepasang Kekasih Buang Bayi di Teras Rumah

Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP Nanung Nugroho Indaryanto mengatakan, setelah mendapat informasi adanya penemuan bayi tersebut, petugas langsung melakukan penyelidikan.

"Kita meminta keterangan saksi-saksi yang ada di lokasi. Ada tiga orang yang dimintai keterangan," katanya di Mapolres Salatiga, Senin (22/8/2022).

Selain keterangan saksi, anggota juga memeriksa CCTV di sekitar lokasi. "Namun hasilnya juga belum jelas, sehingga anggota mencari petunjuk lain. Kita melihat ada pampers yang terbungkus plastik sebuah minimarket," kata Nanung.

Petugas pun fokus pada pembelian di minimarket tersebut. "Pembelian dilakukan melalui aplikasi dan menggunakan jasa driver ojek online. Pada hari itu, ada tiga pembelian pampers menggunakan aplikasi," jelas Nanung.

Dua pembeli pertama saat dimintai keterangan bisa menunjukan alibi yang kuat bahwa pampers digunakan untuk anak yang ada di rumah.

"Sementara pembeli ketiga ini, tidak ada di lokasi. Pembelian pun dilakukan di gerbang, uang ditaruh dan tidak terjadi tatap muka," ungkapnya.

Setelah mendapat informasi tentang penghuni kos tersebut, petugas langsung melakukan penangkapan. Pada Rabu (17/8/2022), pelaku NPS ditangkap di Kelurahan Baki Kabupaten Sukoharjo dan DA ditangkap di kos daerah Banjarsari Kadipiro, Mojosongo, Surakarta.

DA mengatakan telah berpacaran dengan NPS selama 2,5 tahun. "Pacaran kami direstui orangtua, tapi kemarin saat melahirkan itu kami takut. Kami menyesal dengan kejadian ini," ujarnya.

Dia juga mengaku tidak tahu kalau NPS hamil. "Saya tidak tahu karena tidak diberi tahu. Selama ini semua baik-baik saja dan normal, masih sering juga pulang ke rumah," kata DA.

Dia juga meminta maaf kepada masyarakat Salatiga. "Saya minta maaf karena kemarin membuat ramai dengan kejadian tersebut, minta maaf," ungkapnya.

Baca juga: Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Warga, Dirawat di RSUD Salatiga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com