Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipicu Salah Rangkul, Pawai 17 Agustus di Garut Ricuh, Simak Kronologinya

Kompas.com - 17/08/2022, 20:27 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Pawai dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) di Garut sempat diwarnai kericuhan antar sekelompok pemuda.

Video yang menunjukkan kericuhan saat pawai itu pun viral di media sosial. Banyak netizen menyayangkan peristiwa itu terjadi di tengah perayaan kemerdekaan Indonesia.

Kericuhan terjadi di Jalan Cijapati, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Rabu (17/8/2022) sekira pukul 10.00 WIB.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Desa Karangmulya, Edi Tito membenarkan bahwa kericuhan itu terjadi di wilayahnya.

Dia menjelaskan, bentrok antar kelompok pemuda itu bermula dari kesalahpahaman dua orang remaja, yakni F (17) dan E (18).

Baca juga: Saat Abu Bakar Baasyir Ikuti Upacara HUT ke-77 RI, Akui Pancasila karena Kesepakatan Ulama

"E ini punya teman yang ternyata punya saudara kembar. E merangkul F yang dikira temannya itu karena mirip," kata Edi, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (17/8/2022).

F yang tidak kenal dengan E tidak terima dirangkul. Keduanya pun kemudian cekcok hingga berujung perkelahian.

Pertengkaran antara F dan E lantas merembet ke peserta pawai lainnya, sehingga mengakibatkan keributan yang lebih besar.

"Kami tidak menduga kejadian ini bisa terjadi, sebelumnya baik-baik saja bahkan kedua remaja ini masih satu keturunan," ujar Edi.

Untungnya, Edi mengatakan, kericuhan itu bisa segera diredakan hingga tak menyebabkan masalah yang lebih luas.

Baca juga: Kenapa Jokowi Selalu Memakai Pakaian Adat di Acara HUT Kemerdekaan RI?

Pihak-pihak yang terlibat keributan pun telah dikumpulkan dengan disaksikan oleh aparat desa, termasuk TNI dan Polri.

Kedua belah pihak yang bertikai pun, Edi mengungkapkan, telah berdamai dan tidak melanjutkan persoalan tersebut ke jalur hukum.

Edi pun meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan meminta para netizen untuk menghapus video kericuhan itu.

"Kami memohon maaf kepada masyarakat dan netizen yang menonton video viral ricuh. Kami mohon untuk menghapus video tersebut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com