Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Wilayah NTB Berpotensi Dilanda Kekeringan, Mana Saja?

Kompas.com - 11/08/2022, 12:06 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan peringatan bencana kekeringan pada puncak kemarau di sejumlah titik kabupaten dan kota di Provinsi NTB.

Menurut BMKG, peringatan kekeringan meteorologis pada level siaga tercatat di sejumlah daerah.

Kabupaten Lombok Timur yaitu Kecamatan Sambelia, Montong Gading, Masbagik, Jerowaru dan Sakra Barat.

Sedangkan di Kabupaten Lombok Tengah yaitu di Kecamatan Janapria.

Baca juga: Pemerintah Gagalkan Pemberangkatan 42 CPMI Ilegal asal NTB Tujuan Timur Tengah

Kabupaten Lombok Utara yaitu di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Buer, Moyo Hilir, Lape, Moyo Hulu, Plampang,Lape, Moyo Utara, Moyo Hilir, Unter Iwes, Empang, dan Labangka.

Kabupaten Sumbawa Barat di Kecamatan Taliwang, Jereweh, Maluk dan Sekongkang.

Baca juga: Minta Pemkab Sumbawa Beli Lahan Sirkuit MXGP Samota, Gubernur NTB: Saya Sudah Bilang Bupati

Kabupaten Dompu yaitu di Kecamatan Dompu, Kempo, Manggalewa, Pajo, dan Kilo.

Kabupaten Bima di Sape, Lambu, Belo, Bolo, Lambitu, Madapangga Monta, Palibelo, Soromandi, Wawo. Kabupaten Kota Bima yaitu Kecamatan Raba Dan Rasanae Timur.

Beberapa daerah juga masuk dalam level waspada kekeringan.

Yakni Kecamatan Aikmel di Lombok Timur. Lalu Kecamatan Bayan, Gangga, Kayangan, Tanjung di Lombok Utara.

Kecamatan Alas dan Utan di Kabupaten Sumbawa

Kemudian Kecamatan Poto Tano dan Seteluk di Sumbawa Barat.

Kabupaten Bima yaitu Kecamatan Donggo, Langgudu dan Sanggar.

Baca juga: Eks Guru Honorer di NTB Untung Rp 36 Juta Per Bulan dari Bisnis Sabu, Uangnya Dibagi ke Tetangga hingga Anak Yatim

 

Selain itu terdapat level Awas di Kabupaten Sumbawa yaitu Kecamatan Labuhan Badas dan Kabupaten Bima yaitu Kecamatan Woha.

BMKG mencatat, curah hujan di wilayah NTB pada dasarian I Agustus 2022 seluruhnya masuk dalam kategori rendah (<20 mm/das).

Curah hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa sebesar 17 mm/dasarian.

Sifat hujan pada dasarian I Agustus 2022 di wilayah NTB bervariasi dari Atas Normal (AN) hingga Bawah Normal (BN).

Baca juga: Guru Honorer di Lombok Tengah Edarkan Narkoba, Mengaku Tergiur Upah Rp 300.000

Sementara pantauan Hari Tanpa Hujan Berturut - turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori Panjang kisaran 21 – 30 hari hingga Sangat Panjang 31 – 60 hari.

Namun di beberapa wilayah sudah terpantau HTH dengan kategori Ekstrem (>60 hari).

HTH dengan kategori ekstrem  terpantau terjadi di Kabupaten Bima yaitu wilayah Woha sepanjang 74 hari, Kabupaten Lombok Timur yaitu wilayah Perigi sepanjang 68 Hari,  dan Kabupaten Sumbawa yaitu wilayah Labuhan Badas sepanjang 62 Hari.

"Memasuki periode puncak musim kemarau 2022, masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari," ungkap kata Forecaster on duty BMKG Klimatologi NTB Yuhanna Maurits dalam keterangan tertulis, Rabu (10/8/2022)

Baca juga: Rumah di Bima Ludes Terbakar, Api Berasal dari Ledakan Televisi

Yuhanna juga mengimbau warga membuat penampungan air, untuk mengatasi krisis air.

"Mengimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yang rentan," kata Yuhanna.

Kendati demikian, warga juga dihimbau untuk mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem bersifat lokal seperti terjadinya angin kencang dan hujan yang terjadi secara tiba-tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com