Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Rela Berdesakan Sejak Pagi demi Saksikan Ritual Baritan di Pemalang

Kompas.com - 31/07/2022, 08:56 WIB
Kontributor Pemalang, Baktiawan Candheki,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEMALANG, KOMPAS.com- Ribuan warga berjubel sejak pagi di sekitar pantai dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Pemalang Sabtu (30/7/2022).

Mereka rela berdesakan demi ingin menyaksikan ritual 'Sedekah Laut' atau dalam bahasa lokal kerap disebut 'Baritan'.

Para nelayan percaya tradisi yang sudah turun-temurun ini dapat mendatangkan hasil laut yang melimpah.

Meriahnya Baritan kali ini dikarenakan sebelumnya tradisi setiap tanggal 1 Sura (kalender jawa) atau 1 Muharram (kalender Islam) ini dihelat secara sederhana akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Peringati Satu Suro, Ribuan Orang Kunjungi Alas Purwo Banyuwangi

Berbagai sesaji, kepala kerbau, dan hasil bumi diarak dari Balai desa menuju ke TPI untuk nantinya dilarung di tengah laut.

Sesaji ditempatkan di sebuah replika kapal kecil dalam berbagai jenis yang kerap disebut sebagai ancak.

Ritual kali ini ada tiga ancak, ancak-ancak tersebut dilepas langsung oleh Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo.

Agung berharap tradisi turun-temurun yang digelar pertama kali pasca pandemi ini dapat dilestarikan.

"Baritan ini sebagai upaya memperkenalkan tradisi adat budaya jawa kepada generasi muda, di tengah-tengah gempuran budaya asing yang begitu populer belakangan," ungkapnya.

Baca juga: Peringatan Malam Satu Suro, Warga Kampung Sindurjan Purworejo Gelar Pawai dengan Traktor Sawah

Agung ingin baritan kali ini dapat diartikan sebagai wujud rasa syukur para nelayan setempat atas keselamatan dan kelimpahan hasil laut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com