Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Kebo Bule, Pengawal Pusaka Kyai Slamet dalam Tradisi Kirab Malam 1 Suro di Keraton Surakarta

Kompas.com - 29/07/2022, 15:16 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Malam 1 Suro adalah malam pergantian tahun dalam kalender Jawa. Pada hari tersebut, masyarakat Jawa akan memasuki tahun baru yang dimulai dari bulan Sura atau Suro.

Malam 1 Suro biasanya berlangsung satu hari sebelum atau bertepatan dengan Tahun Baru Islam atau 1 Muharram dalam kalender Hijriyah.

Masyarakat biasanya melaksanakan beberapa tradisi untuk menyambut datangnya malam 1 Suro, termasuk dengan mengadakan kirab atau arak-arakan.

Begitu juga yang terjadi di Surakarta, masyarakat bersama pihak keraton akan melaksanakan kirab malam 1 Suro pada Jumat (29/7/2022) malam ini.

Kirab malam 1 Suro di Surakarta sebelumnya sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, namun tahun ini tradisi tersebut kembali digelar usai kasus infeksi virus Corona mulai menurun.

Baca juga: Kirab Malam 1 Suro, Tradisi Mengarak Kerbau Bule Keramat di Keraton Kasunanan Surakarta

Salah satu tradisi dalam kirab malam 1 Suro di Keraton Surakarta adalah adanya arak-arakan Kebo Bule yang dipercaya sebagai pengawal pusaka Kyai Slamet milik Paku Buwono II yang diterima dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo.

Dilansir Kompas.tv dari Perpusnas.go.id, kerbau (kebo) bule yang memiliki kulit putih kemerah-merahan itu bukanlah hewan biasa.

Selain pusaka Keraton Surakarta, Kebo Bule juga merupakan hewan kesayangan Paku Buwono II.

Menurut pujangga Keraton Kasunanan Surakarta, Yosodipuro, kebo bule adalah hadiah dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo untuk Paku Buwono II.

Kerbau itu disebut bertugas untuk menjaga atau mengawal pusaka Keraton Surakarta bernama Kyai Slamet yang diberikan kepada Paku Buwono II saat pulang dari pengungsiannya di Pondok Tegalsari.

Baca juga: Abdi Dalem Keraton Surakarta dari Berbagai Daerah Halalbihalal dengan Tedjowulan

Adapun bentuk pusaka Kyai Slamet tidak diketahui, karena pihak Keraton Surakarta tidak pernah mengungkapkannya kepada publik.

“Karena bertugas menjaga dan mengawal pusaka Kyai Slamet, masyarakat menjadi salah kaprah menyebut kebo bule ini sebagai Kebo Kyai Slamet,’’ kata Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Surakarta, Kanjeng Raden Aryo (KRA) Winarno Kusumo, dikutip dari Kompas.tv, Jumat (29/7/2022).

Konon, saat Paku Buwono II mencari lokasi untuk mendirikan bangunan keraton yang baru, kebo bule tersebut dilepas sambil diikuti oleh para Abdi Dalem.

Usai melakukan perjalanan, kebo bule pun berhenti di tempat yang kini menjadi lokasi berdirinya Keraton Surakarta yang berjarak sekira 500 meter dari Balai Kota Solo.

Baca juga: Mengenal Bedug Kiai Wahyu Tengara Masjid Agung Surakarta, Dibuat Masa PB X Berawal dari Tradisi Gamelan sebagai Penanda Waktu Shalat

Sebagian masyarakat Solo yang menganggap kebo bule adalah hewan keramat kerap berusaha menyentuh hewan tersebut saat kirab malam 1 Suro.

Bahkan, mereka dapat berebut kotoran kebo bule yang jatuh di jalan untuk dibawa pulang karena dipercaya bisa memberi berkah dan keselamatan.

Sempat terinfeksi PMK

Pengageng Parentah Keraton Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Dipokusumo mengatakan, meski sempat ada yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kebo bule tetap akan diikutkan dalam arak-arakan.

"Supaya upacara kirab malam 1 Suro tetap terlaksana dan tata caranya kembali seperti biasanya, maka harus ada karantina. Sebagian kerbau yang nanti akan dipersiapkan untuk kirab sudah dikarantina," kata Dipo dalam konferensi pers, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Profil Kota Surakarta

Dipo mengungkapkan, akan ada 5 ekor kebo bule Keraton Surakarta yang akan ikut dalam arak-arakan malam satu suro yang digelar malam ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com