Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirab Malam 1 Suro, Tradisi Mengarak Kerbau Bule Keramat di Keraton Kasunanan Surakarta

Kompas.com - 29/07/2022, 13:44 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kirab Malam 1 Suro adalah tradisi memperingati hari pertama dalam kalender Jawa yang bertepatan dengan Tahun Baru Hijriyah.

Pada malam 1 Suro, masyarakat Jawa akan melakukan berbagai ritual termasuk juga di dalam lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta.

Baca juga: Keraton Solo Pastikan Arak Kebo Bule dalam Kirab Malam 1 Suro

Tradisi kirab malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta ini sudah dilakukan selama ratusan tahun secara turun temurun.

Baca juga: Tapa Bisu, Tradisi Lampah Keliling Beteng di Keheningan Malam 1 Suro

Pada tradisi kirab malam 1 Suro ini semua orang akan berpartisipasi, mulai dari raja dan keluarganya, kerabat raja, abdi dalem, hingga masyarakat umum.

Baca juga: Kapan 1 Suro 2022? Ternyata Ini Bedanya dengan Tanggal 1 Muharram

Tak hanya masyarakat, namun kerbau atau kebo bule yang merupakan keturunan Kebo Kyai Slamet juga akan turut serta dalam kirab ini.

Kebo bule menjadi salah satu hewan yang dilibatkan dalam rangkaian tradisi memperingati malam 1 Suro yang sakral di Keraton Kasunanan Surakarta.

Asal-usul Kebo Bule Keraton Kasunanan Surakarta

Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, Kebo bule di Keraton Kasunanan Surakarta memang dianggap bukan seperti kerbau biasa pada umumnya.

Konon kebo bule ini diberikan kepada Sri Susuhunan Pakubuwono II bersama dengan sebuah pusaka bernama Kyai Slamet.

Dikutip dari Kompas.com (21/02/2021), dalam versi lain, kebo bule ini erat kaitannya dengan penentuan lokasi Keraton Kasunanan Surakarta.

Hal ini terjadi saat Pakubuwono II mengungsi ke Ponorogo sewaktu terjadinya Geger Pacinan di tahun 1742.

Dalam semedinya, Pakubuwono II harus mencari kerbau berwarna putih untuk mendampingi pusaka Kyai Slamet.

Ketika akan menentukan lokasi baru Keraton Surakarta setelah sebelumnya luluh lantak karena Geger Pacinan, kerbau bule ini pun dilepas.

Para abdi dalem berjalan mengikuti kebo bule ini hingga akhirnya berhenti dan di sanalah didirikan Keraton Surakarta.

Inilah beberapa cerita asal-usul yang menjadi alasan kebo bule ini diberi nama Kebo Kyai Slamet.

Adapun Kebo bule yang dirawat di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta saat ini adalah keturunan Kebo Kyai Slamet pada ratusan tahun lalu.

Kirab Kebo Bule di Keraton Kasunanan Surakarta

Pada saat kirab malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta, semua peserta makna mengenakan pakaian warna hitam.

Bagi anggota keraton laki-laki akan mengenakan pakaian adat Jawa berwarna hitam atau yang dikenal dengan busana Jawi jangkep.

Sementara anggota keraton wanita akan mengenakan kebaya berwarna hitam.

Barisan kebo bule akan berjalan terlebih dahulu dan berada di paling depan beserta pawangnya.

Di belakangnya adalah barisan para abdi dalem bersama putra-putri Sinuhun dan juga Pembesar Keraton yang membawa sepuluh pusaka Keraton.

Selama prosesi kirab berlangsung, peserta kirab tidak boleh mengucapkan satu patah kata pun.

Kondisi berjalan dalam keheningan hal tersebut memiliki makna perenungan diri terhadap apa yang sudah dilakukan selama setahun kebelakang.

Hal unik lainnya adalah kepercayaan masyarakat yang mengikuti kirab tersebut untuk mengambil kotoran kebo bule.

Bagi sebagian masyarakat yang mengikuti kirab tersebut, hal ini dipercaya akan membawa keberkahan dan juga kemakmuran, atau dalam istilah setempat disebut “ngalap berkah”.

Sumber:
pariwisatasolo.surakarta.go.id 
regional.kompas.com 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com