Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubug Serut, Wisata Air Semarang yang Digemari Anak Muda untuk Bersantai Ria

Kompas.com - 22/07/2022, 11:28 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dari sekian banyak destinasi wisata di Kota Semarang, ada satu tempat yang tak boleh dilewatkan, Gubug Serut namanya.

Letaknya tidak jauh dari kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), tepatnya di Jalan Persen Raya, Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Meski harus melewati turunan tajam dan lika-liku jalanan, destinasi wisata yang dibuka pada akhir tahun 2019 ini menjadi salah satu tempat favorit warga Semarang, terlebih kalangan anak muda.

Baca juga: Wisata Air Terjun Tirtosari Magetan Ditutup Usai Satu Pengunjung Tewas Tertimpa Batu

Sesampainya di Gubug Serut, pengunjung akan disambut suara gemericik air yang tenang, ditambah pemandangan yang asri nan melegakan. Tak hanya itu, langit juga tampak lebih biru, seolah tak ada asap polusi yang melintang.

Salah satu pengelola Gubug Serut, Yudi Prasetyo, menuturkan, Gubug Serut merupakan hasil kreativitas warga Desa Persen dalam memanfaatkan aliran Sungai Kaligarang.

Disampaikan oleh Yudi, sapaan akrabnya, dulunya gundukan bebatuan yang dilewati aliran air itu kerap digunakan sebagai tempat berkumpul dan bersantai para warga. Hingga suatu saat, ada warga luar yang mampir dan mengusulkan tempat ini agar diajukan sebagai tempat wisata.

“Katanya di sini tempatnya asyik. Dari situ, saya dan teman-teman berdiskusi, mengurus perizinan, dan beraksi. Bagaimana caranya biar bisa menarik untuk didatangi pengunjung,” tutur Yudi saat ditemui Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

Sementara itu, wisata air yang dinamai Gubug Serut ini ternyata memiliki makna yang filosofis. Gubug, lantaran konsep utama yang ditawarkan adalah gubug-gubug yang berjejer di pinggir kali. Sedangkan Serut, karena di dekat lokasi tersebut terdapat pohon serut besar yang berusia ratusan tahun.

Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan pengunjung saat berkunjung ke Gubug Serut. Pengunjung dibebaskan untuk bermain air, nongkrong, bahkan berenang bagi anak-anak.

Baca juga: Monyet di Wisata Air Wendit Berkeliaran ke Permukiman Warga, Petugas Bantah karena Tak Diberi Makan

“Sebagian besar yang datang anak-anak muda, soalnya nyari tempat tongkrongan yang santai. Kalau weekend, banyak anak-anak sama orangtuanya,” jelas Yudi.

Menariknya, pengunjung hanya dikenai biaya parkir kendaraan agar bisa masuk ke destinasi wisata tersembunyi ini. Satu kendaraan motor hanya membayar Rp 3000, sedangkan mobil Rp 10.000. Sedangkan sewa ban, pengunjung dikenai biaya Rp 5000.

Tidak hanya itu, terdapat pula beberapa warung kecil sederhana yang menjajakan makanan ringan seperti sosis bakar, gorengan, jajanan pasar, hingga beragam macam es.

Dengan pendapatan itu, Yuli menyebut, dapat membantu perekonomian warga desa sekitar, terlebih pengelola Gubug Serut yang terdiri sekitar 25 orang.

“Syukur alhamdulillah bisa membantu perekonomian warga, desa, dan bisa mencukupi keperluan keluarga,” tutur Yudi.

Destinasi wisata yang beroperasional setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB itu, kini sudah lebih berkembang. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perkembangan fungsi sebagai tempat penyelengaraan beberapa event.

Baca juga: Wisata Air Terjun Babak Pelangi Lombok Tengah Rusak, Diduga akibat Pengerukan Tanah

“Kemarin ada beberapa event, dari komunitas motor klasik, band musik, sampai anak-anak pramuka,” pungkas dia.

Di samping itu, salah satu pengunjung, Erma mengaku, Gubug Serut merupakan salah satu tempat rekomendasi yang patut dikunjungi. Selain harganya terjangkau, wisata ini memiliki suasana alam yang dapat melegakan hati.

“Enak tempatnya, adem, alamnya juga kerasa, cocok sekali buat nongkrong. Apalagi kalau dari Unnes deket,” tutur mahasiswa Unnes jurusan Bahasa Jawa itu.

Lebih jelas Erma mengatakan, meski harus melewati jalan yang tajam, namun perjuangan pengunjung jelas akan terbayar.

“Termasuk worth it, tadi saya ke sini bareng temen-temen. Mumpung masih libur, iseng main tadinya, daripada jauh-jauh,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com