Gusti Mat Seman, Gusti Acil, Gusti Muhammad Arsyad, dan Antung Durrahman melanjutkan perjuangan di Perang Banjar hingga titik darah penghabisan.
Perang Banjar berakhir pada tahun 1905 dengan kemenangan berada di pihak Belanda yang berhasil menghapus Kesultanan Banjar.
Dampak Perang Banjar adalah terjadi penyatuan gerakan rakyat di bawah pimpinan Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayatullah II.
Meski sudah melakukan perlawanan denga gigih dan pantang menyerah, pada akhirnya Belanda bisa mengatasi keadaan.
Akibat kemenangan Belanda pada perang tersebut, Kesultanan Banjar kemudian dihapuskan.
Keputusan ini diambil Belanda demi menghindari konflik lebih lanjut dan menghindari meletusnya perlawanan rakyat Kalimantan Selatan.
Belanda juga menghapuskan pemerintahan-pemerintahan bawahan dari Kesultanan Banjar sehingga tidak ada penerus kerajaan.
Pihak belanda kemudian menerapkan aturan-aturan baru di bawah Residentie Zuider en Ooster Afdeelingvan Borneo (Keresidenan Bagian Selatan dan Timur Pulau Borneo).
Berbagai sumber daya di Kalimantan kemudian dikuasai dan dimonopoli oleh Belanda yang mengakibatkan rakyat menderita.
Eksploitasi besar-besaran kemudian terjadi karena Belanda mengambil sumber daya alam secara paksa berupa rempah-rempah, perkebunan, dan tambang batu bara.
Sumber:
tribunnewswiki.com
kompas.com/stori
kompas.com/skola