Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rajungan Anjlok Jadi Rp 15.000 Per Kg, Nelayan: Populasinya Sedikit, Bikin Lemes Mencarinya

Kompas.com - 20/07/2022, 23:39 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Nelayan penangkapan rajungan di Kota Semarang, Jawa Tengah mengeluh karena harga rajungan yang semakin murah.

Salah satu nelayan, Marzuki mengatakan, harga rajungan saat ini turun menjadi Rp 15.000 per kilogram sejak beberapa bulan yang lalu.

"Padahal harga rajungan biasanya itu bisa sampai Rp 125.000 per kilogram," jelasnya kepada Kompas.com,. Rabu (20/7/2022).

Saat ini banyak nelayan yang enggan mencari rajungan karena harganya murah. Padahal, saat ini populasi rajungan sudah mulai menurun.

"Seperti saya ini kalau hanya mencari rajungan ya tak bisa makan. Akhirnya terpaksa cari ikan juga," kata dia.

Baca juga: Harga Rajungan di Kota Semarang Turun Tajam, Hanya Rp 40.000 Per Kilogram

Dalam sehari, rata-rata dia hanya bisa mendapatkan 10 ekor rajungan yang dijual kepada tengkulak. Setelah dari tengkulak rajungan tersebut akan dikirim ke pabrik.

"Rajungan memang sudah mulai menurun. Tujuh tahun yang lalu dalam sehari bisa dapat ratusan rajungan," ungkapnya.

Informasi yang dia dapatkan, harga rajungan menjadi murah karena faktor ekspor. Karena rajungan stoknya sedikit sehingga ongkos untuk ekspor membengkak.

"Rajungan memang pasarnya di luar negeri untuk diekspor beda seperti kepiting yang pasarnya lokal," imbuhnya.

Hal yang sama dikatakan Darmin salah satu nelayan di Kampung Tambaklorok Semarang. Saat ini sudah jarang nelayan yang fokus mencari rajungan.

"Sulit, populasinya sedikit, bikin lemes kalau hanya cari rajungan. Sekarang saya juga mending mencari ikan," ungkapnya.

Menurutnya, salah satu faktor yang menyebabkan rajungan menjadi langka karena jarang bermigrasi. Hal itu membuat populasinya menurun.

"Sepertinya karena tak ada migrasi rajungan sehingga menurun jumlahnya," kata Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com