Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2022, 14:09 WIB
Maichel,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SORONG,KOMPAS.com- Badan Meteorologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Deo Sorong mengimbau masyarakat di wilayah Sorong dan sekitarnya mewaspadai puncak musim hujan.

BMKG juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang setinggi dua meter di Perairan Misol Raja Ampat, Papua Barat.

Baca juga: Gareng, Sapi 1,4 Ton Dibeli Jokowi untuk Hewan Kurban di Sorong

Dari data Klimotologis Wilayah Sorong dan sekitarnya, curah hujan terjadi sejak Juni, Juli dan Agustus. Curah hujan cenderung meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

Prakirawan BMKG Stasiun Bandara Deo Sorong Ida Irianti mengimbau masyarakat yang tinggal di permukiman rawan banjir agar rajin membersihkan saluran drainase. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah banjir karena hujan masih terus terjadi di bulan ini.

"Setelah bulan Agustus pola hujannya cenderung akan mengalami penurunan hingga bulan Desember. Jadi memang setiap tahun pola hujannya akan terjadi pada bulan Juli untuk wilayah Sorong dan sekitarnya," ujar Ida di Kantor BMKG Sorong, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Wali Kota Sorong: Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya untuk Generasi Penerus

Ida menambahkan, umumnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi pada siang sampai malam hari di wilayah Sorong.

Selain itu, Ida meminta mewaspadai gelombang tinggi di Perairan Selatan Misol Raja Ampat dan Perairan Fakfak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Video Viral Pelajar SMP Curi Laptop di Mobil Tak Terkunci di Jambi

Video Viral Pelajar SMP Curi Laptop di Mobil Tak Terkunci di Jambi

Regional
Gali Septic Tank, Warga di Boyolali Temukan Pancuran Air Kuno

Gali Septic Tank, Warga di Boyolali Temukan Pancuran Air Kuno

Regional
Seorang Wanita di Babel Jadi Korban KDRT sampai Hilang Penglihatan, Pelaku Buron

Seorang Wanita di Babel Jadi Korban KDRT sampai Hilang Penglihatan, Pelaku Buron

Regional
Bupati Serang Usulkan UMK 2024 Naik 7,08 Persen Jadi Rp 4,8 Juta

Bupati Serang Usulkan UMK 2024 Naik 7,08 Persen Jadi Rp 4,8 Juta

Regional
Cara Kampanye Tim Sukses Capres Prabowo-Gibran di NTT, Bagikan Makanan Bergizi untuk Anak Stunting

Cara Kampanye Tim Sukses Capres Prabowo-Gibran di NTT, Bagikan Makanan Bergizi untuk Anak Stunting

Regional
4 Remaja Sempat Hilang di Gunung Kudahaya, Awalnya Mencari Sungai seperti yang Ada di Medsos

4 Remaja Sempat Hilang di Gunung Kudahaya, Awalnya Mencari Sungai seperti yang Ada di Medsos

Regional
Guru SMK di Jateng Dipecat dari Sekolah Buntut Video Viral Pesta Miras dengan Murid

Guru SMK di Jateng Dipecat dari Sekolah Buntut Video Viral Pesta Miras dengan Murid

Regional
Bocah di Kupang Pingsan Diduga Tersambar Petir di Depan Rumah

Bocah di Kupang Pingsan Diduga Tersambar Petir di Depan Rumah

Regional
10 Kg Sabu Ditemukan Dalam Honda Jazz Terparkir Depan Polsek di Aceh

10 Kg Sabu Ditemukan Dalam Honda Jazz Terparkir Depan Polsek di Aceh

Regional
Masa Kampanye Dimulai, KPU Jateng Minta Peserta Pemilu Adu Gagasan dan Visi Misi

Masa Kampanye Dimulai, KPU Jateng Minta Peserta Pemilu Adu Gagasan dan Visi Misi

Regional
1 Orang Tewas Terbakar dalam Kebakaran Rumah di Manggarai NTT

1 Orang Tewas Terbakar dalam Kebakaran Rumah di Manggarai NTT

Regional
Gara-gara Nunggak Retribusi Rp 69 Juta ke Pemkab, Sampah Warga Tegal Menumpuk di TPS Desa

Gara-gara Nunggak Retribusi Rp 69 Juta ke Pemkab, Sampah Warga Tegal Menumpuk di TPS Desa

Regional
Polisi Cari 7 Imigran Rohingya yang Kabur dari Gedung Eks Imigrasi

Polisi Cari 7 Imigran Rohingya yang Kabur dari Gedung Eks Imigrasi

Regional
Jalan Protokol di Semarang Ini Dilarang Dipasang Baliho Kampanye

Jalan Protokol di Semarang Ini Dilarang Dipasang Baliho Kampanye

Regional
Napi Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Kalapas Pontianak Beri Penjelasan

Napi Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Kalapas Pontianak Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com