Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Wisatawan Batalkan "Trip" ke Labuan Bajo Imbas Wacana Kenaikan Harga Tiket TN Komodo

Kompas.com - 07/07/2022, 13:29 WIB
Nansianus Taris,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Manggarai Raya, NTT, Don Matur mengungkapkan, terdapat sejumlah wisatawan yang membatalkan paket wisata ke Labuan Bajo usai muncul wacana kenaikan harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo. 

Pemerintah diketahui berencana menaikkan harga tiket masuk ke TN Komodo Rp 3,75 juta mulai 1 Agustus mendatang. 

"Ada satu perusahaan agen travel yang telah melaporkan, ada lima grup yang mau trip ke Labuan Bajo pada Agustus mendatang tetapi memilih pindah ke destinasi lain, di luar Labuan Bajo," ungkap Don saat dihubungi, Kamis (7/7/2022) siang.

Baca juga: Soal Harga Tiket Masuk TN Komodo, Pemkab Manggarai Barat Belum Terima Informasi Resmi

Don menuturkan, wacana kenaikan harga tiket masuk TN Komodo itu memang ditentang semua organisasi pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya. 

Sejumlah tamu yang telah memesan paket wisata di Labuan Bajo pun membatalkannya. 

"Walaupun kita belum dapat informasi resmi, tetapi wacana ini sudah beredar di media massa. Kita sudah screenshot. Tamu kami yang sudah mau booking paket wisata ke sini, sudah ada yang batal," ucapnya.

Don berencana mengirim surat penolakan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (KLHK) dan Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terkait rencana kenaikan harga tiket tersebut.

Baca juga: HPI NTT: Rencana Kenaikan Harga Tiket TN Komodo Mengacaukan Strategi Pemulihan Pariwisata

Ia dengan tegas menolak karena pariwisata Labuan Bajo saat ini baru mulai pulih dan belum normal akibat pandemi Covid-19. 

"Kami masih rasa lapar. Tiba-tiba datang dengan isu besar. Isu ini saya rasa sebuah skenario menghancurkan pelaku pariwisata lokal," katanya.

Ia menyebut, di Labuan Bajo terdapat beragam hotel dan biro perjalanan dengan banyak pekerja. 

Jika kenaikan harga tiket itu jadi diterapkan, Don khawatir akan menghambat peluang kerja bagi warga lokal di dunia pariwisata. 

"Wacana atau isu ini, dengan tegas lagi kami tolak," ujarnya.

Baca juga: Tiket Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta, Pemprov NTT: untuk Biaya Konservasi hingga Pengamanan

Don tak menampik bahwa perlu adanya rencana konservasi di TN Komodo. Namun, menurutnya, hal itu perlu dilakukan secara bertahap.

"Kebijakan apapun tolong duduk bersama, apa dampak positif dan negatif. Kalau persentase positifnya lebih tinggi, ya putuskan, sehingga penting untuk sosialisasi. Kami tidak sedang melawan negara," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com