Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jemput Paksa Anak Kiai Jombang Diwarnai Aksi Saling Dorong: Tidak Ada yang Terluka

Kompas.com - 07/07/2022, 13:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Ratusan aparat kepolisian akhirnya melakukan jemput paksa MSAT, anak kiai Jombang yang menjadi tersangka kasus pencabulan.

Sempat terjadi aksi dorong dengan puluhan massa yang mencoba menghalangi aparat kepolisian.

Baca juga: Tidak Kooperatif, Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan Terancam Dijemput Paksa

"Tidak ada yang terluka. Hanya dorong dorongan aja tadi masuk. Karena sempat tadi waktu kami masuk, di pintu gerbang itu ada para santri, ada simpatisan, di situ memanjakan doa," Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, dilansir dari Surya.co.id.

Sebelumnya, Dirmanto menegaskan, polisi telah melakukan upaya persuasif sebelum melakukan jemput paksa terhadap MSAT.

Baca juga: Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan Kembali Gagal Ditangkap

"Kami beri waktu satu jam, ternyata satu jam belum mau, akhirnya kami melakukan upaya paksa mendorong aja. Akhirnya kita bisa masuk dan berproses," katanya.

Puluhan orang diamankan

Setelah berhasil masuk, polisi segera melakukan penggeledahan di sejumlah ruang di dalam Pesantren Shiddiqiyah Ploso tersebut.

Sementara untuk puluhan orang yang mencoba menghalau polisi telah dibawa ke Mapolres Jombang menggunakan tiga truk.

"Nanti akan kita data ke polres, kami akan periksa semua. Nanti akan kami informasikan. Sementara itu," katanya, Kamis (7/7/2022).

 

Suasana penjemputan paksa anak kiai di Jombang yang jadi tersangka pencabulan, Kamis (7/7/2022). Suasana penjemputan paksa anak kiai di Jombang yang jadi tersangka pencabulan, Kamis (7/7/2022).

Seperti diberitakan sebelumnya, MSAT dilaporkan ke polisi pada 29 Oktober 2019 oleh korban berinisial NA.

Baca juga: Polisi Jemput Paksa Anak Kiai Jombang yang Jadi Tersangka Pencabulan

NA diketahui merupakan seorang santri perempuan asal Jawa Tengah.

Setelah itu, pada 12 November 2019, Polres Jombang mengeluarkan surat perintah dimulainya penyidikan dan pada Januari 2020, Polda Jatim mengambil alih kasus tersebut.

Dalam perjalanan kasus itu, MSA berusaha melakukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Surabaya namun ditolak.

Lalu tersangka juga kembali mengajukan gugatan ke PN Jombang dan kembali ditolak.

Akhirnya, Polda Jatim pun menetapkan MSA sebagai DPO dan memintanya menyerahkan diri.

(Penulis : Kontributor Jombang, Moh. Syafií |Editor : Pythag Kurniati)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: Kronologi Ratusan Polisi Jemput Paksa Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan, Puluhan Orang Dibawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com