“Sekarang dari Cilacap menjadi contoh nasional. Mesin (pengolah sampah menjadi RDF) didesain berkapasitas 200 sampah ton perhari,” tutur Sujarwanto.
Baca juga: RI-Inggris Sepakat Perkuat Kerja Sama di Sektor Energi Baru Terbarukan
“Masalah bisa diselesaikan, dari waste (sampah) menjadi energi. Oleh SBI diserap menggantikan bahan bakar batu bara,” imbuh Sujarwanto.
Di sisi lain, Manajer Program Akses Energi Berkelanjutan IESR Marlistya Citraningrum mengatakan, RDF bisa menjadi alternatif solusi sampah perkotaan dan lebih efisien, termasuk dari segi biaya, untuk langsung digunakan menjadi bahan bakar dibandingkan membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
"Secara investasi, PLTSa cukup mahal sehingga menjadikan harga listrik keluarannya juga tinggi, sedangkan RDF bisa langsung dimanfaatkan khususnya pabrik yang memerlukan bahan bakar atau energi yang banyak seperti pabrik semen,” ujar Citra.
Kendati demikian, Citra juga menggarisbawahi perlunya memperhatikan rantai pemanfaatan RDF tersebut dan asesmen terhadap gas buang yang dihasilkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.