"Sekarang ini, saya sudah dapat pesanan 20 ekor untuk aqiqah," lanjutnya.
Baca juga: Lapak Terbakar, Pedagang di Pasar Kambing Tanah Abang Jualan di Pinggir Jalan
Saat ini, berbisnis daging kambing cukup berisiko karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Faisal beruntung masih banyak warga yang percaya dengan daging kambing miliknya.
"Kita tetap selektif dan memperhatikan kesehatan kambing sebelum saya jual," kata Faisal.
Untuk menjaga kesehatan kambing, Faisal menggunakan resep turun-temurun dari keluarganya untuk menjaga kesehatan kambing yang dia jual.
"Pake resep secara turun-temurun saya," paparnya.
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Mijen, Kota Semarang Adi Mungkas mengaku penasaran dengan keberadaan Pasar Kambing.
Baca juga: Kebakaran Besar di Pasar Kambing Tanah Abang Timbulkan Kerugian hingga Rp 1 Miliar
"Saya ke sini penasaran katanya Pasar Kambing ini bersejarah," katanya saat ditemui di lokasi.
Dia menyayangkan kondisi Pasar Kambing saat ini yang sudah mulai sepi. Menurutnya, Pasar Kambing bisa diaktifkan kembali karena bersejarah.
"Dulu kakek saya kalau mau cari hewan kurban di sini," kata dia.
Adi sengaja datang ke Pasar Kambing dengan temannya. Selain penasaran, dia juga berniat untuk mengabadikan Pasar Kambing yang sempat jaya pada 90-an itu.
"Kebetulan saya juga suka sejarah jadi kalau jadi nanti saya dokumentasikan sekalian," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.