Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis Marah Tak Diberi Uang, Pengamat Sebut Bisa Dipidanakan

Kompas.com - 26/06/2022, 14:23 WIB
Candra Setia Budi

Penulis

KOMPAS.com - Belum lama ini publik dihebohkan dengan beredarnya dua video pengemis yang marah karena tak diberi uang.

Kejadian pertama terjadi di Probolinggo, Jawa Timur, seorang perempuan yang sedang makan di sebuah warung makan tiba-tiba ditoyor oleh pengemis wanita karena tidak diberi uang.

Kemudian, kejadian kedua terjadi di Semarang, Jawa Tengah, tepatnya di perempatan Arteri Puri Anjasmoro, seberang POM bensin.

Baca juga: Viral, Video Perempuan Ditoyor Pengemis karena Tak Beri Uang, Ini Tanggapan Satpol PP

Seorang pengemis pria melempar sandal ke arah pengendara, pria itu marah karena tidak diberi uang.

Terkait dengan kejadian itu, Pengamat Sosial dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, Abdullah Idi mengatakan, tindakan itu suatu bagian dari sebuah kejahatan.

"Kalau meminta dan orang yang diminta tidak ada ya tidak boleh itu," kata Guru Besar Sosiologi ini, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (25/6/2022).

Baca juga: Viral Tak Dikasih Uang, Pengemis di Semarang Malah Lempar Sandal ke Arah Kaca Pengendara

Kata Abdullah Idi, meski seorang pengemis, harusnya memiliki etika, banyak juga pengemis yang meminta-minta dan menjaga sopan santun.

"Kalau melihat dari kejadian itu, saya menilai bukan pengemis tapi ada jiwa premannya sedikit," ujarnya.

Abdullah mengatakan, apa yang dilakukan para pengemis ini bisa dipidanakan. Sebab, sambungnya, hal itu dilakukan dengan sadar.

Baca juga: Pengemis yang Viral karena Lempar Sandal ke Pengendara Ditangkap Polisi, Bukan Warga Semarang

"Menurut saya pasti ada undang-undang terkait yang mengatur itu," ujarnya.

Kata Abdullah Idi, seseorang melakukan pekerjaan mengemis itu adanya motivasi sosial ekonomi, bisa pribadi, keluarga.

Baca juga: Pelanggan yang Kepalanya Ditoyor Pengemis karena Tak Beri Uang, Memaafkan dan Doakan Pelaku

Apalagi, sambungnya, ada pengemis musiman di bulan puasa dari daerah-daerah.

"Ini sebenarnya tanggung jawab pemerintah bagian dari Dinas Sosial. Ini Sebenarnya faktor ekonomi," ujarnya.

Kata Abdullah Idi, sebenarnya mereka ini mau bekerja, tapi dengan jalan pintas yakni dengan meminta-minta.

Seharusnya, sambungnya, pemerintah memberikan solusi kepada mereka dengan memberikan pelatihan, edukasi, dan training sehingga para pengemis tidak kembali ke jalan.

Baca juga: Pengemis di Semarang Lempar Sandal ke Pengendara Mobil Punya Riwayat Gangguan Jiwa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com