Sejauh ini, jumlah penonton event Motocross Internasional, MXGP of Indonesia Samota Sumbawa 2022 diperkirakan lebih dari 50.000 orang. Event ini dinilai strategis untuk mempromosikan potensi pariwisata NTB, karena akan diliput sekitar 50 media internasional dari 20 negara peserta MXGP Indonesia Samota 2022.
"Dari data terakhir sampai Selasa ini tiket terjual sudah lebih dari 30.000. Namun melihat animo yang tinggi Insya Allah jumlah penonton bisa lebih dari 50.000 orang untuk tiga hari event," kata Komandan Lapangan MXGP Samota 2022, Ir H Ridwan Syah, Selasa (21/6/2022).
Terkait penginapan, kata Ridwan, untuk para pebalap, ofisial, dan tamu luar negeri, sudah disiapkan enam hotel di Kota Sumbawa Besar.
Menurut Ridwan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan akomodasi untuk penonton domestik dari luar daerah NTB.
Akomodasi yang tersedia dan sudah disiapkan saat ini antara lain 800 kamar hotel melati dan penginapan di Sumbawa dan sekitarnya, 7.000 unit tenda di kawasan camping ground sepanjang Teluk Saleh, dan 900 homestay yang disiapkan di rumah penduduk.
Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviani menganjurkan para ASN memiliki tiket MXGP Samota.
Baca juga: Masyarakat yang Tidak Memiliki Tiket Diimbau Tidak Menuju Sirkuit MXGP Samota
“Kita tidak wajibkan cuma kita anjurkan untuk punya tiket. Karena harganya terjangkau Rp 150 ribu,” kata Dewi di Sumbawa, Jumat (17/6/2022).
Menurut Dewi, ASN yang membeli tiket MXGP secara tidak langsung mendapatkan bonus menonton konser musik pada event MXGP.
Serangkaian event MXGP, ujar Noviany, seluruh penonton bisa menonton band Slank dan acara kembang api di Samota.
“Jadi kalau tidak mau ya tidak apa-apa. Hanya saja kami mengimbau untuk (ASN) ikut berpartisipasi sukseskan event MXGP Samota,” kelakarnya.
Selain meminta 8.000 ASN menonton MXGP, lanjut Noviany, Pemkab Sumbawa juga meminta agar seluruh warga Sumbawa membeli tiket MXGP Samota.
“Silakan saja, karena ini event internasional,” katanya.
Kepada 8.000 ASN di lingkungan organisasi perangkat daerah Pemda Sumbawa dibebaskan membeli tiket sesuai kelas dan sesuai kondisi keuangan masing-masing ASN.
“Masyarakat saja kita suruh beli. Masa ASN nggak mau beli. Apalagi ini internasional pembalapnya. Masa kita hanya nonton di TV atau di YouTube. Sekarang kan bisa secara langsung,” kata Dewi.