Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Keraton, Presiden Jerman Ngopi dan Menikmati Tarian Lawung Ageng

Kompas.com - 17/06/2022, 18:34 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier berkunjung ke Keraton Yogyakarta menikmati tarian Lawung dan ngopi di Keraton Yogyakarta.

Frank-Walter Steinmeier melanjutkan, lawatannya ke Yogyakarta siang tadi ia berkunjung ke Universitas Gadjah Mada dan dilanjutkan ke Keraton Yogyakarta.

Frank-Walter tiba di Keraton Yogyakarta pada pukul 15.00 WIB dan disambut okeh Raja Keraton Yogyakarta Sti Sultan Hamengku Buwono X beserta putri-putrinya.

Putri Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengatakan, Presiden Jerman sempat melihat pemeran di Keraton Yogyakarta, Presiden Jerman, melihat pameran batik, barang pecah belah milik Keraton dan Manuskrip.

Baca juga: Berkunjung ke UGM Yogya, Presiden Jerman Saksikan Pameran Produk Penelitian

"Tadi, melihat pameran batik, pameran wayang kulit, kemudian pecah belah, arsip, terus yang terakhir manuskrip," kata  di Keraton Yogyakarta, Jumat pada (17/6/2022).

Setelah menikmati pameran, Presiden Jerman Frank-Walter berkesempatan untuk ngopi bareng Ngarsa Dalem dan menikmati tarian lawung ageng.

Saat menikmati tarian lawung ageng ini sang presiden terpukau, karena tak menyangka di Yogyakarta memiliki tarian dengan karakteristik yang semarak atau rancak.

"Beliau apresiasi tentang tariannya, karena karea lawung itu kan musiknya semarak ada terompet drum beliau berpikir kalau yang rancak itu hanya di Bali gitu. Kemudian, juga menanyakan itu perang nah kemudian menjelaskan lawung itu untuk di wedding," ujar Mangkubumi.

Setelah menikmati tarian, Walter-Frank Stemeier bersama Sultan HB X membahas soal masalah lingkungan mengingat di Jerman memiliki teknologi dan riset yang maju terkait pengelolaan lingkungan.

Baca juga: Presiden Jerman Tinjau Balai Konservasi sampai Naik Struktur Candi Borobudur

"Perbincangan menjelaskan tentang keistimewaan Jogja kemudian tentang lingkungan karena di Jerman itu punya teknologi end riset yang cukup bagus untuk environment masalah lingkungan kami ingin kolaborasi penataan permasalahan lingkungan di Jogja," ujar dia.

Soal keistimewaan ini, Sultan dan Presiden Jerman berbincang soal warisan budaya karena di Jerman maupun Yogyakarta sama-sama peduli dengan warisan budaya, terutama terkait tentang arsitektur.

"Lebih kepada kami menjaga warisan budaya di Jogja karena di Jerman banyak kepedulian tentang warisan-warisan budaya, rumah-rumah atau bangunan kuno," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com