Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi TPA Kebon Kongok, Walhi NTB Temukan Limbah Hitam yang Cemari Sungai

Kompas.com - 15/06/2022, 21:11 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB)  melakukan investigasi terkait dugaan pencemaran limbah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gerung, Lombok Barat.

Dalam investigasinya, Walhi NTB menemukan ada cairan limbah sampah (lindi) yang dialirkan menuju sungai sehingga membuat air sungai yang sebelumnya dimanfaatkan masyarakat menjadi tercemar.

"Dari hasil turun tim kami ke lapangan, ada cairan limbah sampah dengan warna menghitam, yang dialirkan ke sungai sehingga membuat sungai itu memunculkan bau yang sangat menyengat," ungkap Direktur Eksekutif Walhi NTB Amri Nuryadi ditemui di kantornya, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Melihat TPA Kebon Kongok di Lombok, Sampah Sudah Melebihi Kapasitas, Perluasan Ditolak Warga

Diterangkan Amri bahwa aliran sungai yang tercemar tersebut sepanjang sekitar 1 kilometer menuju Pantai Jeranjang.

Atas dugaan pencemaran tersebut, sejumlah warga tidak dapat manfaatkan aliran sungai yang biasanya digunakan sebagai sumber ekonomi seperti menggali pasir, batu, mencari makanan dengan memancing ikan dan aktifitas lainnya.

"Tentu ini menggangu masyarakat, dulu sungai sebesar itu digunakan untuk memancing ikan masyarakat, mengambil pasir, aktivitas ekonomi, dan pencemaran ini sudah terjadi bertahun-tahun," kata Amri.

Baca juga: Penerbangan Lombok-Bima Tertunda karena Banjir Rob

Amri menuturkan bahwa perluasan TPA wajar ditolak masyarakat Desa Taman Ayu, mengingat tata kelola sampah yang menimbulkan bau dan ada aliran limbah belum terselesaikan hingga kini.

"Bagi kami, kenapa masyarakat menolak perluasan, masalah yang ditimbulkan TPA lama aja belum selesai, malah mau memperluas, jadi wajar masyarakat tidak sepakat menolak, selesaikan dulu masalah sungai ini," kata Amri.

Atas peristiwa tersebut, Walhi NTB  meminta kertas kebijakan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) NTB tentang tata kelola sampah.

"Nanti kita akan melakukan hearing ke DLHK untuk meminta semacam kertas kebijakan nanti bagaimana tata kelola sampah, nantinya juga kita akan meminta agar sungai yang tercemar tersebut di recovery," kata Amri.

Lokasi TPA Kebon Kongok di Desa Suka Makmur, Lombok Barat kini menjadi polemik di tengah masyarakat karena sudah melebihi kapasitas sehingga mengganggu kenyamanan warga.

Baca juga: Angin Puting Beliung di Lombok Barat, 9 Rumah Rusak

Diketahui TPA Kebon Kongok beroperasi sejak 1993 dengan luas sekitar 13 hektar, dengan beban ideal 991.800 meter kubik.

Tepat pada 2021 jumlah sampah yang tertampung telah mencapai batas ideal yang telah ditentukan.

Meski kelebihan kapasitas sejak 2021, namun TPA ini masih tetap menjadi lokasi pembuangan sampah Kota Mataram, dan Lombok Barat hingga sekarang, yang per harinya mencapai sekitar 300 sampai 400 ton sampah.

Belum adanya penggantian TPA yang baru, kini sejumlah sampah meluber ke kali, dan rencana untuk memperluas wilayah TPA ke Desa Taman Ayu mendapatkan penolakan dari warga.

Baca juga: Kasus PMK di Pulau Lombok Capai 21.435 Ekor, 102 Dipotong Paksa

Kepala UPTD TPA sampah regional NTB Ida Bagus Gede Sutawijaya membenarkan persoalan TPA Kebon Kongok yang sudah melebihi kapasitas dan belum punya lokasi untuk membuat TPA baru.

Bagus mengungkapkan, bahwa pihak UPTD pernah merencanakan lokasi baru lokasi TPA di daerah Kecamatan Sekotong, namun hal itu gagal karena berbagai faktor.

"Pembangunan TPA baru tidak semudah yang dibayangkan, kita sudah survei beberapa tempat, termasuk lokasi yang di Sekotong di sana ternyata infrastruktur gak ada, belum siap, seperti jalan, kemudian lokasi yang masih bergunung itu kan masih butuh waktulah," ungkap Bagus, Senin (6/6/2022) lalu.

Terkait perluasan wilayah TPA seluas 5 hektar yang mendapatkan penolakan warga, hal itu menurutnya karena belum masifnya sosialisasi.

"Sedang dalam proses sosialisasi, mungkin ada beberapa informasi yang belum sampai ke masyarakat," kata Bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Desa di Purworejo Ini Terbangkan 'Drone' untuk Basmi Hama Wereng

Desa di Purworejo Ini Terbangkan "Drone" untuk Basmi Hama Wereng

Regional
Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Regional
Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Regional
Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Regional
Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Regional
Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

Regional
Gelar Rakorcabsus, PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Jadi Cagub Jateng

Gelar Rakorcabsus, PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Jadi Cagub Jateng

Regional
Blora Jadi Tuan Rumah Popda 2024, Bupati Arief Sambut Atlet Pelajar dari Wilayah Eks Karesidenan Pati

Blora Jadi Tuan Rumah Popda 2024, Bupati Arief Sambut Atlet Pelajar dari Wilayah Eks Karesidenan Pati

Regional
Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Regional
Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com