Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadai Mobil Orang, Sunaryo Tiba-tiba Hilang, Keluarga Diancam dan Dimintai Tebusan Rp 40 Juta

Kompas.com - 10/06/2022, 10:46 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Sunaryo (47) warga Kelurahan Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dilaporkan menghilang sejak Rabu (27/5/2022) usai salat tarawih.

Pria yang memiliki bisnis jual beli kendaraan itu menghilang setelah mengembalikan mobil yang digadaikan orang di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto.

Kisah hilangnya Sunaryo menjadi viral setelah keluarga mengunggahnya di media sosial tiga hari yang lalu.

Baca juga: Longboat dan Tongkang Tabrakan di Sungai Kapuas, Seorang Awak Kapal Hilang

 

Dalam unggahan akun Twitter @Justice4Sunaryo diunggah pernyataan istri korban yang meminta bantuan Presiden Jokowi, Kapolri, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.

“Saya Supanti mohon bantuannya bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Kapolri, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Suami saya sudah hilang mohon kasus ini segera diselesaikan dan minta tolong,” ujar Supanti.

Salah satu keluarga Sunaryo, Andi Purnomo yang dihubungi Kompas.com, Jumat (10/6/2022) membenarkan bila keluarga sengaja mengunggah kisah hilangnya korban yang berujung ancaman dan permintaan uang hingga Rp 40 juta.

“Tanggal 3 Mei 2022 lalu ada pesan WA yang masuk ke nomer handphone keluarga isinya meminta uang tebusan Rp 40 juta bila ingin saudara kami Sunaryo selamat,” ujar Andi.

Baca juga: Motif Pasangan Kekasih Simpan 7 Janin di Kotak Makanan Terungkap, Dikuburkan di Kampung Usai Menikah

Pesan itu disertai ancaman jika melapor ke polisi, nyawa Sunaryo hilang. Ancaman juga ditujukan pada keluarga Sunaryo.

Mendapatkan pesan itu, keluarga membalas agar pengirim pesan mengirim foto atau bisa berkomunikasi langsung dengan Sunaryo saat itu.

Namun pengirim pesan tidak menuruti permintaan keluarga lantaran berada di lokasi yang berbeda dengan Sunaryo.

Tak libatkan polisi


Sehari kemudian, keluarga Sunaryo mendapatkan pesan SMS dari nomor korban yang intinya meminta agar keluarga tak melibatkan polisi.

Bahkan pengirim pesan mengancam keselamatan keluarga korban bila nekat melaporkan polisi.

Anehnya, kata Andi, pesan itu dikirim dari nomor handphone Sunaryo yang sudah menghilang satu bulan lebih dari rumah.

Baca juga: Diduga Berselingkuh Sampai Punya Anak, 2 ASN Gunungkidul Menunggu Sanksi Bupati

 

Khawatir terjadi sesuatu, keluarga memutuskan melaporkan kasus itu ke Polres Wonogiri pada hari yang sama.

Hanya saja, sejak dilaporkan, keluarga sama sekali belum diperiksa untuk diambil keterangannya di Polres Wonogiri.

Padahal keluarga korban sudah memberikan seluruh data terkait hilangnya Sunaryo.

Kronologi


Andi mengatakan, hilangnya Sunaryo bermula saat usai salat tarawih korban berpamitan kepada istrinya untuk mengantar ke tempat salah satu rekannya di wilayah Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Rabu (27/4/2022) malam.

Namun hingga keesokan harinya, Sunaryo tak kunjung balik ke rumah hingga membuat istrinya cemas.

Cemas tak kunjung pulang, istri korban sempat menanyakan keberadaan Sunaryo melalui pesan WhatsApp.

Saat itu pesan sang isteri dibalas melalui nomor WA Sunaryo dalam bentuk teks yang menyebut korban berada di Karanganyar untuk urusan mobil.

Keesokan paginya Jumat (29/4/2022), kata Andi, telepon seluler istri korban mendapatkan pesan masuk dari nomer handphone Sunaryo. Isinya meminta uang sebesar Rp 4 juta.

Terhadap permintaan itu, keluarga korban mulai curiga lantaran biasanya bila meminta uang Sunaryo selalu mengirim dalam bentuk pesan suara.

Baca juga: Tenaga Honorer Dihapus 2023, Disdikpora DIY Berharap Guru Honorer Bisa Jadi PPPK

Khawatir terjadi hal buruk pada Sunaryo, keluarga memutuskan mencari Sunaryo ke rekan bisnisnya di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto.

Pasalnya saat pamit, Sunaryo menyampaikan hendak mengembalikan mobil gadai di Desa Semagar.

Di Desa Semagar, keluarga bertemu dengan orang yang menggadaikan mobil ke Sunaryo. Orang itu menyatakan sudah menerima mobil yang dikembalikan Sunaryo dan memberi uang tebusan gadainya. Setelah itu Sunaryo diantar ke Terminal Jatipurno.

“Katanya Sunaryo diantar ke terminal karena ada urusan jual beli mobil Honda Jazz,” kata Andi.

Menurut Andi, keluarga sudah mencari keberadaan Sunaryo ke berbagai tempat dan keluarga namun tidak ada yang mengetahuinya.

Tak hanya jalur lapor resmi, keluarga juga meminta bantuan orang pintar namun hingga kini tak ada hasil.

Setelah sebulan lebih menghilang, keluarga sering mendapatkan informasi bila ada penemuan mayat yang diduga adalah korban. Namun setelah dicek ternyata informasi itu menyesatkan. “Keluarga juga sering mendapatkan informasi hoaks terkait keberadaan Sunaryo,” jelas Andi.

Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri, Aiptu Iwan Sumarsono yang dikonfirmasi terpisah menyatakan polisi sudah menangani kasus ini.

“Kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polres Wonogiri. Apabila ada ancaman atau pemerasan kepada keluarga korban kami harap segera melapor ke polres akan kami tindak lanjuti,” jelas Iwan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

Regional
Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Regional
Sejumlah Pemda Larang 'Study Tour', Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Sejumlah Pemda Larang "Study Tour", Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Regional
Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Regional
Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com