Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Bengkulu Tutup Sementara, Nasib Petani Kian Sengsara

Kompas.com - 06/06/2022, 10:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Nasib para petani kelapa sawit terkatung-katung pasca-delapan pabrik pengolahan kelapa sawit di Bengkulu menghentikan sementara operasi pengolahan crude palm oil (CPO).

Menurut Jon Simamora, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) Provinsi Bengkulu, kondisi itu sangat menyengsarakan para petani.

Baca juga: Harga Anjlok, Petani Kelapa Sawit di Bengkulu Biarkan Buah Jatuh Membusuk

"Imbasnya kepada petani sangat parah. Alasannya, 60 persen perkebunan kelapa sawit adalah milik swadaya. Jadi bisa dibayangkan pengaruhnya bagi para petani," katanya kepada Kompas.com, Senin (6/6/2022).

"Ditambah lagi, sistem buka-tutup dari pabrik menimbulkan antrean panjang berpuluh-puluh kilo para petani yang hendak menjual CPO di pabrik. Antreannya pun bisa mencapai empat hari," kata pria yang juga menjabat Wakil Sekjend DPP Apkasindo tersebut.

Baca juga: Tak Ada Pembeli, 8 Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Bengkulu Tutup Sementara

Peran pemerintah pusat

Melihat kondisi itu, Jon mendesak pemerintah untuk turun tangan dan mendorong upaya ekspor pabrik-pabrik kelapa sawit.

"Polemik ini seharusnya tak terjadi, apalagi Presiden Jokowi sudah membuka kran eskpor untuk pabrik untuk melakukan ekspor dan harganya pun masih lumayan tinggi di tataran pasar interasional," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Bengkulu Riki Gunarwan mengatakan, ada delapan pabrik pengolahan kelapa sawit di Bengkulu memilih untuk menghentikan operasinya sementara.

Baca juga: Penembakan Petani Kelapa Sawit Diduga DPO Polisi di Ketapang, Apkasindo: Seharusnya Tidak Terjadi, jika...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com