KEFAMENANU, KOMPAS.com - Bentrokan antara warga Desa Oerinbesi dan Desa Teba di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), pecah.
Akibat bentrokan itu, tiga warga terluka. Mereka merupakan seorang warga Desa Oerinbesi dan dua warga Desa Teba.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Timor Tengah Utara, NTT, Tidak Berpotensi Tsunami
Kasubag Humas Polres TTU Iptu Ketut Suta mengatakan, bentrokan itu berawal ketika seorang siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kecamatan Biboki Tanpa, berinisial GP bertengkar dengan gurunya, Giofani Nino Moron.
"Kejadiannya pada Jumat, 3 Juni 2022 sekitar pukul 16.00 Wita," ujar Suta, saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/6/2022) pagi.
Suta menceritakan, GP bahkan mengancam akan mengeroyok gurunya tersebut.
Menurut Suta, peristiwa itu terjadi saat pengumuman kelulusan ujian akhir sekolah di SMK tersebut. Setelah pengumuman selesai, acara ramah tamah antara guru dan siswa pun digelar.
Sekitar pukul 16.00 Wita, Giofani yang merupakan guru di sekolah itu hendak merapikan barang-barang di dalam kelas.
Saat bersamaan, GP sedang berada di kelas sembari meminum minuman beralkohol. Giofani pun menegur siswanya itu.
Tak terima ditegur, GP emosi sehingga keduanya cekcok. GP lalu keluar ruangan sambil mengancam akan mengajak teman-temannya dari perguruan silat untuk memukul guru tersebut.
Sekitar satu jam kemudian, GP bersama teman-temannya datang ke sekolah mencari guru tersebut.
Baca juga: Fakta Baru Guru SD Dianiaya Kepsek dan Warga di NTT, Terjadi di Perpustakaan hingga Lapangan
Namun, mereka tak mendapati sang guru. GP pun mengajak teman-temannya melakukan sweeping terhadap masyarakat Desa Oerinbesi yang melintas di Cabang Pasar Oenupu, Desa Teba, Kecamatan Biboki Tanpah.
Mereka pun menganiaya seorang warga asal Desa Oerinbesi hingga babak belur.