Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah Liar Hamil Ditemukan Mati di Areal Perusahaan di Riau, Mulut dan Anus Keluarkan Darah

Kompas.com - 27/05/2022, 11:32 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

 

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) betina liar ditemukan mati di areal PT Riau Abadi Lestari di Desa Koto Pait Beringin, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Gajah liar itu mati dalam kondisi sedang hamil besar atau segera melahirkan.

Satwa dilindungi itu ditemukan mati dengan kondisi mulut dan anusnya mengeluarkan darah.

Baca juga: Lagi, Seekor Gajah Mati Ditemukan di Kawasan Hutan Aceh Timur

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Fifin Arfiana Jogasara saat ditanya apakah gajah itu mati akibat kena racun, dirinya belum bisa memastikan.

"Memang kami belum berani memastikan (mati karena kena racun). Harus ada data yang akurat untuk menyampaikan hal tersebut," kata Fifin kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis (26/5/2022).

"Karena itulah kami enggak berani memastikan. Nanti kalau sudah ada hasil laboratoriumnya, kita sampaikan," tambahnya.

Baca juga: 2 Gajah Sumatera Mati di Langkat, Ditemukan Tanpa Caling dan Ada Luka Tusuk, Diduga Diserang Gajah Ekor Buntung

Fifin menjelaskan, gajah mati itu pertama kali ditemukan oleh karyawan perusahaan pada Rabu (25/5/2022), sekitar pukul 12.00 WIB. Bangkai gajah itu tergeletak di tengah jalan.

Setelah mendapat laporan, tim BBKSDA Riau dan Rimba Satwa Foundation (RSF) yang saat itu sedang melakukan patroli, langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Bangkai gajah ini ditemukan dalam konsesi PT. Riau Abadi Lestari yang berdampingan dengan kebun sawit masyarakat," sebut Fifin.

Tim BBKSDA Riau berkoordinasi dengan Polsek Pinggir untuk membantu tim gabungan mengamankan lokasi.

BBKSDA Riau kemudian menerjunkan tim medis serta Polisi Kehutanan menuju lokasi untuk melakukan nekropsi didampingi dokter hewan dari Kesehatan Hewan Kota Duri, Bengkalis.

"Penyebab kematian gajah sumatera belum dapat dipastikan. Akan tetapi, dari mulut dan anusnya keluar darah," ungkap Fifin.

Gajah betina itu, sambung dia, diperkirakan berumur sekitar 25 tahun.

Pada saat dilakukan nekropsi, ternyata gajah dalam kondisi hamil dan akan segera melahirkan anaknya.

"Tim mengambil sampel hati, dinding usus, paru, dan kotoran gajah tersebut untuk dilakukan uji laboratorium. Sampel bagian organ satwa akan segera dikirim ke Balai Veteriner di Bukittinggi, Sumatera Barat untuk mengetahui penyebab kematian Gajah Sumatera tersebut," jelas Fifin.

Selanjutnya, petugas menguburkan bangkai induk dan bayi gajah dengan bantuan alat berat milik perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com