Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Calon Jemaah Haji Asal Bima Kembali Gagal ke Tanah Suci: 2020 Itu Tinggal Berangkat, Cuma...

Kompas.com - 20/05/2022, 17:41 WIB
Junaidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Asrarudin (63), calon jemaah haji asal desa Simpasai, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pasrah kembali gagal berangkat ke Tanah Suci.

Setelah dua tahun menunggu karena pandemi Covid-19, nama Asrarudin masuk daftar cadangan keberangkatan jemaah haji 2022. Asrarudin berharap umurnya panjang agar bisa menunaikan ibadah haji.

"Tahun 2020 itu saya tinggal berangkat cuma terganjal Corona. Sekarang namanya tidak ada, sudah masuk kursi cadangan," kata Asrarudin, Jumat (20/5/2022).

Asrarudin mendaftar sebagai calon jemaah haji pada 2010. Sebelumnya, ia dijadwalkan berangkat pada 2020.

Pada 2019, kata Asrarudin, seluruh persyaratan untuk berangkat ke Tanah Suci telah dipenuhi, mulai dari pelunasan uang BPIH senilai Rp 37 juta hingga administrasi seperti paspor.

Baca juga: Curi Uang Rp 10 Juta Milik Tetangga, 4 Ibu-ibu di Bima Ditangkap

Namun, niat berangkat haji pada 2020 pupus karena pandemi Covid-19 melanda dunia.

Asrarudin mengaku telah menanyakan perihal daftar keberangkatan haji 2022 ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima.

"Saya sudah pergi pertanyakan sekali ke Kemenag. Mereka bilang nama saya masuk di CJH cadangan," ungkap Asrarudin.

Dari sejumlah calon jemaah haji di Desa Simpasai yang ikut mendaftar pada 2010, Asrarudin mengaku, hanya dirinya yang tak berangkat tahun ini.

"Kami bersamaan daftar kemarin, cuma saya sendiri yang tidak ada keluar nama. Kalau tidak bisa tahun ini terpaksa tahun depan, mudah-mudahan masih ada umur," kata pria yang berprofesi sebagai petani itu.

 

Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kabupaten Bima Ikhwan Zulkifli menyebutkan, pada 2020 lalu terdapat 519 calon jemaah haji yang gagal berangkat akibat Covid-19.

Sebanyak 519 orang itu sejatinya dijadwalkan berangkat pada 2022. Namun, kuota yang diberikan untuk Kabupaten Bima saat ini hanya 228 orang.

"519 orang kemarin yang tertunda tahun 2020, tapi tahun ini yang bisa diberangkatkan itu hanya 228 orang. Dia (Asrarudin) masuk di bawah nomor urut 228 orang itu, sehingga masuklah dia di cadangan," jelas Zulkifli dikonfirmasi via telepon, Jumat.

Baca juga: Sempat Tertunda karena Pandemi, 586 Calon Jemaah Haji Asal Malang dan Kota Batu Berangkat Tahun Ini

Zulkifli menjelaskan, selain Asrarudin, terdapat 291 calon jemaah haji yang gagal berangkat tahun ini akibat keterbatasan kuota.

Ia juga tak berani menjamin calon jemaah haji yang masuk daftar cadangan bisa berangkat tahun depan. Sebab, keberangkatan ditentukan oleh kuota haji yang diberikan pemerintah Arab Saudi.

"Kita tidak bisa memastikan karena kebijakan Arab Saudi itukan keluarnya per tahun dia," jelas Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com