Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Kecelakaan Maut Adu Banteng Truk Trailer di Boyolali, Polisi: Korban Sempat Istirahat 2 Hari Sebelum Lanjutkan Perjalanan

Kompas.com - 20/05/2022, 12:41 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Boyolali, Jawa Tengah masih menyelidiki peristiwa kecelakaan maut adu banteng melibatkan dua truk trailer di Jalan Solo-Semarang tepatnya di timur SPBU Teras, Boyolali.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa (17/5/2022) pagi mengakibatkan dua korban tewas.

Korban tewas merupakan sopir dan penumpang dari truk trailer L 8014 UJ, yakni Satuman (46) dan Agung Susatyo (18), warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Baca juga: Ditlantas Polda Jateng Olah TKP Adu Banteng Truk Trailer yang Tewaskan Dua Orang di Boyolali

"Saat ini kita masih melakukan lidik. Mengembangkan ke saksi-saksi tambahan apabila nanti ada," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo ditemui di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (19/5/2022).

Menurutnya dugaan sementara kecelakaan maut itu terjadi karena sopit truk trailer L 8014 UJ mengantuk sehingga hilang konsentrasi.

Truk yang dikemudikan Satuman itu kemudian oleng ke kanan menabrak median, hingga naik ke atas dan masuk ke jalur berlawanan.

Sementara dari arah barat melaju kencang truk trailer AG 8842 AH. Sehingga kecelakaan adu banteng kedua truk itu pun terjadi.

"Dugaan kita hilang konsentrasi itu artinya kita tidak boleh terfokus dengan itu. Karena dia (sopir truk trailer L 8014 UJ) sempat istirahat," kata dia.

Budi menyampaikan berdasarkan keterangan, korban berangkat dari Surabaya menuju ke Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Bapak dan Anak Jadi Korban Tewas Kecelakaan Adu Banteng Truk Trailer di Boyolali

Korban sempat beristirahat selama dua hari di Jombang sebelum melanjutkan kembali perjalanan menuju ke Boyolali, Jawa Tengah.

"Setelah istirahat dua hari dia baru berangkat lagi ke sini (Boyolali) Maghrib. Biasanya sampai sini (Boyolali) pukul 05.30 WIB," kata dia.

Budi mengungkapkan korban sudah sering ke Boyolali untuk mengambil barang di salah satu pabrik di Boyolali.

Selain korban, katanya ada dua kendaraan lain yang setiap hari juga mengambil barang di salah satu pabrik di Boyolali tersebut.

Baca juga: Kecelakaan Adu Banteng Truk Trailer di Boyolali, Saksi Mata: Kayak Bom Meledak

"Yang satu sudah masuk pukul 04.00 WIB, yang satunya lagi dia sebenarnya yang masuk. Dan satunya lagi ada temannya yang masuk pabrik. Saat itu sebenarnya ada tiga kendaraan yang mau ambil produk di Boyolali," ungkap dia.

Setiap mengambil barang ke Boyolali apakah korban bersama dengan penumpang, Budi tidak mengetahui secara detail. Tetapi pada saat kejadian nahas korban ditemani anaknya yang nomor dua.

"Kemarin pas kebetulan itu dia sopirnya punya tiga anak. Paling gede itu tidak suka diajak naik kendaraan. Yang suka itu malah yang tengah ini. Kemudian yang anak ketiga masih kecil," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com