PONTIANAK, KOMPAS.com - Pencegatan rombongan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus di Jalan Siduk-Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar) yang rusak parah sempat berpolemik.
Masalah bermula ungkapan kata "settingan" yang ditanggapi dengan somasi oleh pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kalbar, lalu diakhiri permintaan maaf Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Di balik peristiwa itu, ternyata proses untuk perbaikan jalan yang telah rusak menahun tersebut telah dilakukan.
"Perbaikan Jalan Siduk-Sukadana sudah dianggarkan di tahun 2022 ini," kata Sekretaris Daerah Kalbar Harisson saat dihubungi, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Sebut Pencegatan Ketua Komisi V DPR Settingan, Gubernur Kalbar Minta Maaf
Harisson memastikan, proses lelang telah dilakukan dan bahkan sudah ditetapkan pemenangnya sejak bulan lalu dengan nilai kontrak Rp 13,8 miliar.
"Saat ini sudah proses peningkatan jalan," ujar Harisson.
Menurut Harisson, semua pemimpin daerah tentunya berkeinginan semua infrastruktur dibangun sebaik-baiknya.
Namun, keinginan itu tidak akan bisa terpenuhi karena anggaran terbatas.
Atas dasar itu, pada 2018, Pemprov Kalbar mengajukan status jalan tersebut menjadi jalan nasional untuk mempercepat perbaikan jalan.
"Namun permintaan Pemprov itu tidak kunjung dipenuhi oleh pemerintah pusat sehingga surat pengajuannya dicabut kembali," ujar Harisson.
Baca juga: Rombongan Ketua Komisi V DPR Dicegat di Jalan Rusak Menahun, Gubernur Kalbar Tuding Settingan
Sebelumnya, rombongan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat berada di Jalan Siduk-Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar) dicegat seorang warga, Kamis (12/5/2022).
Warga protes karena jalan yang jadi akses utama ke Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang sudah rusak parah menahun dan tidak kunjung diperbaiki.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.