PONTIANAK, KOMPAS.com- Sapi kurban bantuan Presiden Joko Widodo untuk Idul Adha yang dititipkan kepada seorang peternak di Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar Munsif mengatakan, sapi tersebut merupakan satu di antara tiga sapi yang masih berstatus calon kurban Presiden Joko Widodo.
"Ini masih calon, salah satu sapi dari tiga sapi terpilih yang diusulkan sebagai bantuan sapi kurban presiden. Proses ini masih tahap awal," kata Munsif saat dihubungi, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Sapi Kurban Jokowi untuk Warga Sanggau Kalbar Diduga Terinfeksi PMK
Bila usulan memenuhi syarat awal, terang Munsif, baru akan dilakukan verifikasi oleh tim Sekretariat Negara dan Direktorat Jenderal PKH.
"Bila kondisi fisik dan kesehatan saat verifikasi akhir clear maka sapi akan diputuskan oleh tim pusat dan daerah sebagai sapi kurban bantuan Presiden Joko Widodo," ujar Munsif.
"Sapi kurban bantuan presiden pastinya harus fix, memenuhi standar fisik dan kesehatan hewan," tutup Munsif.
Sebelumnya, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Sanggau Dadan Sumarna mengatakan, sapi tersebut mengalami mulut berbusa dan kaki luka.
"Ada laporan, sapi bantuan Presiden Joko Widodo untuk Idul Adha mulutnya berbuih dan kaki ada luka," kata Dadan kepada wartawan, Senin (16/5/2022).
Baca juga: Cerita Viral, Polisi Kejar Sapi Kurban yang Kabur Saat Akan Disembelih di Bukittinggi
Setelah ditanya kepada peternak, jelas Dadan, sapi tersebut kelebihan makan kecap.
"Tapi dari ciri-cirinya, yakni mulut berbusa dan kaki ada luka, itu salah satu ciri penyakit mulut dan kuku," ucap Dadan.
Maka dari itu, lanjut Dadan, pihaknya telah mengambil sampel terhadap sapi tersebut untuk dites di laboratorium.
"Positif atau negatif penyakit mulut dan kuku, hasilnya baru diketahui pekan depan," ujar Dadan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.