Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Wosi, Bupati Manokwari Janji Bangun Pasar Permanen Tahun 2024

Kompas.com - 13/05/2022, 11:39 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com- Bupati Manokwari Hermus Indou melakukan kunjungan ke lokasi kebakaran Pasar Wosi, Jumat (13/5/2022).

Dalam kunjungan kedua itu, Bupati Hermus meminta pedagang membongkar bangunan liar di luar bangunan pemerintah.

Bupati sebelumnya mengunjungi Pasar Wosi, Selasa (10/5/2022) atau sehari setelah peristiwa kebakaran.

"Kita berikan waktu satu minggu, pedagang yang membangun bangunan di luar bangunan pemerintah segera membongkar," kata Hermus Indou, Jumat.

Baca juga: Polda Papua Barat Terjunkan Personel dan Rantis Jaga Sejumlah Titik di Manokwari

Bupati kemudian mengelilingi seluruh bangunan pasar dengan didampingi Asisten I, Kepala BPBD dan Sekertaris Dinas Perindakop serta para ajudan. 

"Seluruh bangunan liar kita akan tertibkan kemudian kita akan siapkan los darurat untuk mereka (pedagang) akan kembali," katanya.

Menurut bupati, pedagang diharapkan memahami perihal penertiban tersebut.

"Ketika kita menata pasar tidak hanya pedagang tetapi juga dinikmati oleh seluruh masyarakat Manokwari," ucapnya.

Bangun pasar permanen

Bupati berjanji akan membangun pasar permanen yang rencananya dibangun tahun 2024.

"Kita bangun pasar darurat sambil menunggu kita akan bangun pasar permanen di tahun 2024," tuturnya.

Baca juga: 68 Kios Keliling dan 600 Petak Pedagang di Pasar Wosi Manokwari Hangus Terbakar

 

Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Manokwari, Herman Y Rona mengatakan, seluruh pedagang yang sudah didata berjumlah seribu lebih

"Data yang sudah ada seluruh pedagang berjumlah 1.038 pedagang, mereka merupakan pedagang yang berada di los satu sampai los enam," ucapnya.

Anggota DPR Papua Barat, Mugiyono mengatakan setelah mendengar aspirasi, para pedang meminta agar dalam pembangunan pasar darurat nanti, pembagian lapak sesuai dengan data para korban.

"Kemarin kita lakukan pertemuan dengan pedagang, mereka berharap dalam pembagian lapak nanti sesuai dengan data, atau setidaknya diberikan tanggung jawab kepada asosiasi pedagang untuk mengatur pembagian" ucapnya.

Baca juga: Pasar Wosi Manokwari Terbakar Lagi, Terjadi Dini Hari

Dia menyebutkan, kehawatiran pedagang ini berasalan, karena pernah terjadi pembagian yang tidak sesuai

"Pada peristiwa-sebelumnya, ada pedagang yang benar-benar jadi korban saat pembagian tidak dapat, tapi ada pedagang yang baru kemudian dia mendapat lapak," ucapnya

Dalam pertemuan dengan pedagang korban kebakaran, terdapat 8 poin kesepakatan yaitu lokasi kebakaran tidak perlu ditimbun, kedua lokasi tidak boleh digusur.

Kemudian, mereka berharap kembali ke tempat masing-masing setelah dibangun pasar Darurat.

Lalu, pedagang minta pembagian tempat tidak boleh diatur oleh pemerintah.

Selanjutnya, pedagang harus mendapat respons cepat dari pemerintah, selanjutnya pemerintah diminta menyediakan penerangan di setiap los.

Terakhir, Bupati diminta menunjuk satu SKPD sebagai kordinator.

"Nah di poin kedelapan ini anggapan mereka jika Satu SKPD yang jadi kordinator artinya mereka fokus pada satu saja, jangan sampai tiba-tiba ada SKPD ini datang mendata, lalu SKPD lain dan seterusnya sehingga mereka bingung" ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com