Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak TPST Piyungan Ditutup, Tumpukan Sampah di Pasar Bantul Tak Terbendung

Kompas.com - 10/05/2022, 15:40 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, menyebabkan tumpukan sampah di Bumi Projotamansari.

TPST Piyungan yang selama ini melayani dari tiga wilayah yakni Bantul, Kota Yogyakarta dan Sleman, ditutup warga dalam aksi 'Banyakan Menolak Banyakan Melawan' sejak Sabtu (7/5/2022).

Salah satu yang menumpuk di kawasan Pasar Bantul. Di sana, tumpukan sampah cukup banyak.

Ada beberapa gerobak dan satu truk yang terparkir bermuatan penuh sampah.

Baca juga: Sudah 3 Hari Tempat Pengolahan Sampah Piyungan Ditutup Warga, Mereka Ingin Bicara Langsung dengan Sultan

"Dari Sabtu sampai hari ini belum diambil-ambil, jadi sudah 4 hari ini sampahnya tidak diambil," kata salah seorang petugas kebersihan Pasar Bantul, Agus, saat ditemui wartawan di Depo Pembuangan Sampah Pasar Bantul, pada Selasa (10/5/2022).

Bahkan, petugas juga belum mengambil sampah di 8 lokasi lainnya di pasar karena depo pasar sudah kelebihan sampah.

Dia mengatakan, saat hari normal, sehari ada dua kali pengangkutan sampah dari depo Pasar Bantul menuju TPST Piyungan pada pukul 09.00 WIB 15.00 WIB.

"Biasanya lancar, selama (TSPT) ditutup jadi ditumpuk-tumpuk gitu," kata Agus.

 

Agus berharap, TPST Piyungan bisa kembali beroperasi agar tidak ada penumpukan sampah yang lebih parah lagi.

"Penutupan Piyungan ini paling lama lho, biasanya hanya 2 hari dan 3 hari itu sudah paling lama," kata dia.

Baca juga: TPST Piyungan Ditutup Warga, Potensi Darurat Sampah di Tiga Wilayah di DI Yogyakarta

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul Ari Budi Nugroho mengatakan, dampak penutupan TPST Piyungan mengganggu layanan pelanggan sampah.

DLH sementra waktu tidak mengambil sampah dari masyarakat.

"Dalam sehari sampah yang dikelola SLH sekitra 90 sampai 100 ton," kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com