JAYAPURA, KOMPAS.com- Petisi Rakyat Papua (PRP) akan menggelar aksi demonstrasi jilid II untuk menolak pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua dan Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) di Provinsi Papua, Selasa (10/05/2022).
Dari pantauan Kompas.com di beberapa lokasi seperti di Lingkaran Abepura, Lampu Merah Abepura, Kampus Universitas Cenderawasih Abepura, terlihat polisi mulai berjaga-jaga.
Baca juga: Arus Balik di Bandara Sentani Jayapura Diprediksi Mencapai Puncak Hari Ini
Tampak beberapa kendaraan aparat gabungan TNI-Polri diparkir di bahu jalan.
Rencana aksi demonstrasi dari PRP ini sudah menyebar beberapa hari sebelumnya ke telinga masyarakat, sehingga tak heran jalan jalan sepanjang Abepura-Kotaraja mulai sepi sejak pagi hari.
Baca juga: Bandara Sentani Jayapura Masih Sepi, Puncak Arus Balik Diprediksi Minggu
Meskipun demikian, kantor, pertokoan, hotel, perbankan dan angkutan umum (angkot) yang melayani penumpang Abepura-Waena dan Kamkey-Kotaraja masih tetap beroperasi di daerah Abepura, Kotaraja, Kamkey, Padang Bulan di Distrik Abepura, Kota Jayapura.
Salah satu sopir angkot jalur Kamkey-Kotaraja, Ari mengatakan, jalan raya sudah mulai sepi.
Hal ini berdampak pada penumpang yang sehari-hari beraktivitas menggunakan sarana transportasi angkutan umum.
"Iya jalan mulai sepi, karena ada informasi hari ini ada demo tolak DOB di Jayapura," katanya kepada Kompas.com, Selasa pagi.
Baca juga: Mengenal Masjid Tertua di Jayapura Papua, Didirikan Pendatang Asal Maluku Tahun 1943
Ia mengatakan, demonstrasi yang dilakukan ini bisa memberikan dampak terhadap pendapatan para sopir angkutan umum yang selama ini beroperasi di wilayah Abepura, Waena, Kamkey dan Kotaraja.
"Biasa kalau demo begini penumpang sunyi dan ini berdampak pada pendapatan kita sebagai sopir angkutan umum," ucapnya.
Baca juga: Petugas Kebersihan Tewas Ditabrak Oknum Polisi di Jayapura Saat Bersihkan Jalan, Pelaku Diduga Mabuk
Kabag Ops Polresta Jayapura Kota, Kompol L. Guruh Prawira Negara mengungkapkan bahwa ada 1.181 personel gabungan diterjunkan untuk mengantisipasi demostrasi yang akan dilakukan oleh PRP di wilayah Kota Jayapura.
"Personel gabungan ini ada di tempatkan di beberapa titik yakni di Taman Imbi, Pertigaan Jaya Asri, Lingkaran Abepura, Auditorium Uncen, Perumnas III, Expo Waena dan yang terjauh di wilayah hukum Polsek Muara Tami yang langsung dipimpin oleh Kapolsek," ujarnya.
Guruh menjelaskan, pengamanan ini berdasarkan atas penentuan titik kerawanan yang sudah dipetakan oleh pihak intelijen, termasuk asrama-asrama mahasiswa yang sudah menjadi basis kelompok-kelompok yang akan melakukan aksi tersebut.
"Besar harapan kami kepada masyarakat khususnya di Kota Jayapura agar tidak terpancing dan terprovokasi dengan aksi Jilid II ini dengan ajakan-ajakan atau hasutan yang akan menjerumuskan anda ke ranah yang tidak diinginkan," harapnya.
Baca juga: Warga di Jayapura Resah dengan Pengendara Motor Pakai Knalpot Racing, Polisi Bentuk Tim Khusus
"Untuk daerah rawan bisa saja berubah mengikuti eskalasi peningkatan massa maka akan dilakukan pergeseran personel untuk penebalan guna meniadakan gangguan Kamtibmas, semua untuk kenyamanan warga Kota Jayapura," katanya.
Dia menegaskan, aksi demo jilid II ini tidak mengantongi izin.
Petugas akan memberi kesempatan negosiasi dengan pihak berwenang.
Tapi bila eskalasi meningkat hingga menimbulkan kericuhan, maka unjuk rasa akan dibubarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.