Sementara itu Kapolres Tolitoli Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ridwan mengatakan pihaknya masih melakukan proses pencarian.
Pencarian dilakukan dengan melibatkan personil TNI, Polri, Basarnas dan juga masyarakat.
"Kita masih dalam lidik, kami belum bisa publikasikan hasilnya, " kata Kapolres Ridwan melalui pesan WhatsApp, Senin malam.
Selain keluarga korban, penyidik telah meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk orang yang melaporkan sepeda motor berada di tepi jurang pada aparat serta warga Desa Lingadan.
Dihubungi terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Tolitoli Sophian Lahadja berharap Faizal dapat ditemukan dalam keadaan sehat.
”Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati Tolitoli. Bupati sangat support untuk usaha-usaha pencarian dan sudah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah untuk pencarian secara optimal. Mohon doanya agar sejawat kami ditemukan dalam kondisi baik,” ujarnya.
Terkait hilangnya dokter Faizal, regu pencarian telah menyisr lokasi kejadian. Namun tak ada tanda-tanda keberadaan korban.
Tim pencarian dipimpin Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu via Pos SAR Tolitoli.
Pencarian dilakukan bersama aparat kepolisian, TNI, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tolitoli, dan warga setempat.
”Dua hari (Sabtu dan Minggu), kami melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, termasuk di pantai yang berada di bawah jurang dari jalan raya, tetapi hasilnya nihil. Kami terus mencari di sekitar lokasi kejadian,” ujar Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor Pencarian dan Penyelamatan Palu, Andi Sultan di Palu, Sulteng, Senin (9/5/2022).
Pada Senin (9/5/2022) yang merupakan hari ketiga pencarian, tim menyisir wilayah perbukitan sekitar lokasi kejadian.
Termasuk tepi jurang dan daerah pantai yang persis berada di bawah jurang dari jalan raya ditemukannya sepeda motor Faizal. Namun petugas tak menemukan indikasi keberadaan korban.
Baca juga: Tim SAR Hentikan Pencarian 3 Nelayan yang Hilang di Perairan Gunungkidul
Sementara itu praktisi hukum di Palu, Yohanes Budiman menyatakan, polisi harus menggali informasi sebanyak-banyaknya dari warga Desa Lingadan dan anggota keluarga Faizal.
Dengan fakta Faizal membawa uang untuk dibagikan kepada warga di desa lain hal itu bisa menjadi motif tindak pidananya.
Dari keluarga bisa juga didalami barangkali ada yang tak senang dengan kedermawanan Faizal.
”Dugaan kuatnya ini ada unsur pidananya, entah perampokan atau penculikan dengan target uang yang mau dibagikan kepada penyintas banjir. Dan itu, kan, tak lagi ditemukan di dalam tas,” ujarnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Erna Dwi Lidiawati | Editor : Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba), Kompas.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.