Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Faizal Hilang Misterius di Tepi Jurang, Uang Sedekah Korban Banjir Rp 26 Juta yang Dibawa Ikut Raib

Kompas.com - 10/05/2022, 05:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dokter Faizal (42) dilaporkan hilang usai memberi bantuan kepada korban banjir di Desa Kapas dan Desa Lingadan, Kecamatan Dakopamean, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah pada Jumat, 6 Mei 2022.

Dokter Faizal adalah dokter spesialis yang bertugas di RSUD Mokopido, Tolitoli.

Ia dinyatakan hilang setelah warga menemukan motor yang sebelumnya digunakan dokter Faizal terparkir dalam kondisi menyala di Jalan Poros Tolitoli-Buol, Dusun Mamuni. Desa Lingadan.

Motor tersebut terparkir di pinggir julan dalam kondisi mesin masih menyala pada Jumat malam sekitar pukul 23.00.

Baca juga: Melacak Jejak Hilangnya Dokter Faizal di Tolitoli, Uang Dalam Tas Raib, Motor di Pinggir Jurang

Lokasi motor tersebut berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Toli-toli, tempat Faizal tinggal.

Tak hanya motor, warga juga menemukan helm warna merah, jaket, sandal dan sebuah tas milik dokter Faizal sekitar 6 meter dari motor.

Di dalam tas tersebut hanya ada identitas dokter Faizal yakni dua kartu vaksin atas nama Faizal dan sang istri, Cyntia Kornelius. Serta kartu nama Ikatan DOkter Indonesia atas nama Faizal.

Sementara uang yang ia bawa sekitar Rp 26 juta raib.

Baca juga: Kronologi Dokter Faizal Hilang Usai Berikan Bantuan ke Warga Tolitoli, Tas Berisi Uang Kosong, Motor Masih Menyala

Berikan bantuan kepada korban banjir

Pihak keluarga, Ulung Maha (43) bercerita jika berdasarkan keterangan warga Desa Lingadan dokter Faizal meninggalkan desa usai memberikan bantuan pada warga pada Jumat malam.

Di malam yang sama, dokter spesialis radiologi itu dinyatakan hilang.

Menurut Ulong, sepupunya tersebut membawa uang sekitar Rp 26 juta yang akan dibagikan ke korban banjir bandang di dua desa yakni Desa Kapas dan Desa Lingadan.

Ia membagikan uang Rp 500.000 per keluarga kepada sejumlah penyintas banjir.

Baca juga: Usai Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Tolitoli, Dokter Spesialis Radiologi Hilang

 

Awalnya ia membagikan bantuan ke Desa Lingadan, kemudian ia bergeser ke Desa Kapas yang tak jauh dari Lingadan untuk membagikan bantuan serupa.

Selain itu yang tersebut juga untuk bantuan mushala di dua desa tersebut. Faizal dilaporkan hilang saat meninggalkan Desa Lingadan menuju Desa Kapas.

"Sepupu saya itu pergi sendiri bawa bantuan itu," ujar dia, Senin (9/5/2022).

"Tasnya kami temukan jaraknya sekitar 5 atau 6 meter dari motor korban. Di dalam tas itu hanya ada identitas pak dokter, tidak ada uang kami temukan di tas tersebut, " tambah Ulong.

 

Masih dalam pencarian

Ilustrasi tanda tanyaShutterstock Ilustrasi tanda tanya
Sementara itu Kapolres Tolitoli Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ridwan mengatakan pihaknya masih melakukan proses pencarian.

Pencarian dilakukan dengan melibatkan personil TNI, Polri, Basarnas dan juga masyarakat.

"Kita masih dalam lidik, kami belum bisa publikasikan hasilnya, " kata Kapolres Ridwan melalui pesan WhatsApp, Senin malam.

Selain keluarga korban, penyidik telah meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk orang yang melaporkan sepeda motor berada di tepi jurang pada aparat serta warga Desa Lingadan.

Dihubungi terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Tolitoli Sophian Lahadja berharap Faizal dapat ditemukan dalam keadaan sehat.

”Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati Tolitoli. Bupati sangat support untuk usaha-usaha pencarian dan sudah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah untuk pencarian secara optimal. Mohon doanya agar sejawat kami ditemukan dalam kondisi baik,” ujarnya.

Baca juga: Hilang 2 Hari Usai Pamit Cari Pakan Sapi, Pria di Bali Ditemukan Tewas Mengapung di Perairan Nusa Penida

Lokasi disisir

Terkait hilangnya dokter Faizal, regu pencarian telah menyisr lokasi kejadian. Namun tak ada tanda-tanda keberadaan korban.

Tim pencarian dipimpin Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu via Pos SAR Tolitoli.

Pencarian dilakukan bersama aparat kepolisian, TNI, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tolitoli, dan warga setempat.

”Dua hari (Sabtu dan Minggu), kami melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, termasuk di pantai yang berada di bawah jurang dari jalan raya, tetapi hasilnya nihil. Kami terus mencari di sekitar lokasi kejadian,” ujar Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor Pencarian dan Penyelamatan Palu, Andi Sultan di Palu, Sulteng, Senin (9/5/2022).

Pada Senin (9/5/2022) yang merupakan hari ketiga pencarian, tim menyisir wilayah perbukitan sekitar lokasi kejadian.

Termasuk tepi jurang dan daerah pantai yang persis berada di bawah jurang dari jalan raya ditemukannya sepeda motor Faizal. Namun petugas tak menemukan indikasi keberadaan korban.

Baca juga: Tim SAR Hentikan Pencarian 3 Nelayan yang Hilang di Perairan Gunungkidul

Dugan tindak pidana

Sementara itu praktisi hukum di Palu, Yohanes Budiman menyatakan, polisi harus menggali informasi sebanyak-banyaknya dari warga Desa Lingadan dan anggota keluarga Faizal.

Dengan fakta Faizal membawa uang untuk dibagikan kepada warga di desa lain hal itu bisa menjadi motif tindak pidananya.

Dari keluarga bisa juga didalami barangkali ada yang tak senang dengan kedermawanan Faizal.

”Dugaan kuatnya ini ada unsur pidananya, entah perampokan atau penculikan dengan target uang yang mau dibagikan kepada penyintas banjir. Dan itu, kan, tak lagi ditemukan di dalam tas,” ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Erna Dwi Lidiawati | Editor : Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba), Kompas.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com