DENPASAR, KOMPAS.com - Pasangan suami istri (pasutri) berkebangsaan Rusia berinisial AFL (36) dan AF (28), telah dideportasi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali.
Kedua turis ini dideportasi setelah video yang mempertontonkan AF berpose telanjang di sebuah pohon keramat yang masuk dalam kawasan suci Pura Babakan, Desa Tua, Tabanan, Bali, viral di media sosial hingga dikecam publik.
Kakanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk mengatakan, kedua WNA tersebut langsung dideportasi pada Jumat (6/5/2022) sekitar 20.00 Wita.
Baca juga: Tak Ada Maaf Bagi WNA Berpose Telanjang di Pohon Keramat di Bali, Koster: Memalukan
Mereka diberangkatkan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dengan penerbangan EK339–EK133 rute Bali–Dubai–Moskow.
Pasutri WNA pemegang izin tinggal kitas Investor ini dinilai melanggar ketentuan dalam Pasal 75 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
"Kedua WNA patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak mentaati peraturan perundang-undangan dikenai tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi dan penangkalan," kata Jamaruli, dalam keterangan rilis pada Minggu (8/7/2022).
Sebelumnya diberitakan, pasutri WNA ini telah mengikuti ritual mecaru atau pembersihan bersama warga di pohon kayu putih kawasan Pura Babakan di Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Jumat (6/5/2022).
Pada hari yang sama, mereka juga menjalani ritual Ngaturang Guru Pidaka sebagai wujud permintaan maaf terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Baca juga: WNA Rusia yang Berpose Telanjang di Pohon Keramat di Bali Dideportasi dan Namanya Masuk Daftar Cekal
Gubernur Bali I Wayan Koster angkat bicara terkait kasus kedua WNA tersebut.
Ia mengatakan upacara yang telah dijalani oleh kedua WNA tidak akan cukup untuk menebus kesalahannya.
Ia menilai, perbuatan WNA tersebut telah menodai kesucian kawasan Pura Babakan dan kesakralan pohon berusia ratusan tahun tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.