Ibu itu, kata Daniel, menerima pesan suara dari RA, melalui HP bahwa anaknya tersebut dikejar-kejar orang tidak dikenalinya di daerah yang tidak tahu tempatnya.
Tidak lama kemudian, RA juga mengirim pesan suara ke saudarnya yang masih pelajar.
“RA mengatakan, bahwa dirinya dibawa ke sawah-sawah arah Sukorejo. Keesokan harinya RA sempat membuat status WhatsApp yang bertuliskan, Tulungi mbaan sng daerah sukorjonan aku digowo wong 2 mobil hitam mbak tulungiii wonge nganggo jaket mbek katok levis mbaan ya Allah tulungi wedi aku nek tekan tak sharelock nek rak dijukok hpne (Tolongi mohon yang daerah Sukorejo saya dibawa 2 orang mobil hitam, mohon tolongi, orangnya pake jaket sama celana levis, mohon ya Allah tolong saya takut, kalau sampai tak share loc kalau tidak diambil handphone-nya),” ungkap Daniel.
Baca juga: Pemilihan Ketua Askab PSSI Kendal Dinilai Tidak Sah, Peserta Minta Diulang
Daniel menuturkan, ibu RA sempat mencari anaknya ke tempat rumah bapaknya, di Dukuh Ngesruk Desa Harjodowo Sukorejo, namun tidak ada.
“Dari aduan ini polisi kemudian melakukan penyelidikan, karena dugaan penculikan ini banyak kejanggalan. Hasil pemeriksaan dan penyelidikan, polisi akhirnya menemukan titik terang, dan terbukti bahwa dugaan penculikan ini hanya rekayasa dari korban sendiri,” ujar Daniel.
Lalu setelah dilakukan penyelidikan, kata Daniel, petugas berhasil menemukan RA di rumah temannya.
Dari pemeriksaan, RA, mengakui jika penculikan yang diinformasikan ke keluarga dan ramai di media sosial hanya rekayasa saja.
“Jadi sebenarnya tidak ada penculikan. Itu semua rekayasa RA sendiri, karena ingin mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Saya berpesan agar orangtua memantau dan memberikan pengawasan kepada anaknya, karena psikologis anak adalah tanggungjawab orangtua,” pungkas Daniel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.