Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Wonogiri Ditembak Tim Resmob Polresta Solo Diduga Peras Warga, Kompolnas: Tindak Tegas jika Terbukti Memeras

Kompas.com - 21/04/2022, 18:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Kasus oknum polisi, Bripda PS, anggota Kepolisian Resor (Polres) Wonogiri, diduga terlibat pemerasan terhadap warga dan akhirnya ditembak tim Reserse Mobile (Resmob) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, terus menjadi sorotan.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menjelaskan, pihaknya memilih menunggu penjelasan valid dari hasil penyelidikan dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) setempat.

Namun demikian, Poengky berharap jika oknum polisi tersebut terbukti melakukan pemerasan, maka harus mendapat tindakan tegas.

Baca juga: Jadi Eksekutor Pembunuhan Pegawai Dishub Makassar, Oknum Polisi Terima Uang Terima Kasih Rp 85 Juta

"Kita tunggu hasil pemeriksaan Propam terhadap kasus ini untuk mendapatkan penjelasan yang valid. Saya berharap adanya tindakan tegas kepada anggota Polres Wonogiri yang diduga melakukan pemerasan," katanya kepada Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

"Jika betul yang bersangkutan melakukan pemerasan dan mencoba melakukan perlawanan dengan kekerasan saat ditangkap, maka tindakan tersebut adalah tindak pidana dan harus diproses pidana, selain diproses etik," tambahnya.

Baca juga: 4 Oknum Anggota TNI Terlibat Pembunuhan Wartawan di Sumut, 1 Jadi Eksekutor, 3 Penyedia Senjata

 

Penjelasan Kapolresta Solo

Kepala Polresta Solo (Kapolresta) Solo, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ade Safri SimanjuntakKOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Kepala Polresta Solo (Kapolresta) Solo, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ade Safri Simanjuntak

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan, peristiwa itu bermula dari laporan seorang berinisial WP (66), warga Kota Solo, Jawa Tengah.

WP saat itu melapor ke Markas Polresta Solo pada Senin (18/4/2022) dan mengaku korban pemerasan Bripda PS dan kompolotannya.

Dari keterangan WP, PS mendatangi dirinya usai check-in di hotel melati.
Menurut Ade, dari keterangan WP, sebelum memeras korban, pelaku telah mengintai orang yang check-in di hotel tersebut. Selain itu, PS juga melakukan ancaman kepada WP.

"Setelah pengintaian, selanjutnya mendokumentasikan sasarannya dengan difoto saat bersama wanita ketika meninggalkan hotel. Berbekal foto tersebut, kemudian komplotan pelaku meminta uang dengan cara memaksa (memeras) kepada korbannya," ujarnya, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Oknum Polisi Jadi Eksekutor Pembunuhan Berencana Pegawai Dishub Makassar, Kompolnas: Beri Sanksi Tegas

Pada Selasa (19/4/2022), Polresta Solo meningkatkan kasus tersebut menjadi penyidikan dan menetapkan tersangka.

Tim Resmob Polresta Solo lantas melaksanakan upaya paksa penangkapan terhadap komplotan pemeras.

Akhirnya, Tim Resmob Polresta Solo akhirnya bisa menangkap PS dan rekannya, SNY.

"Dia mengalami luka tembak saat upaya paksa penangkapan yang dilakukan oleh Tim Resmob Satreskrim Polresta Surakarta," tutur Ade, dikutip dari Tribun Solo.

Ade menjelaskan, saat ini oknum polisi tersebut dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo. PS terluka tembak di bagian perut.

Selain PS, polisi juga menangkap SNY, RB (43), TWA (39), dan ES (36).

"Tersangka lainnya ditangkap di daerah Kopeng, Kabupaten Semarang. Selanjutnya dibawa Polresta Solo untuk penyidikan lebih lanjut," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com