Sementara itu Nyonya van Zeggelen, sahabat Kartini dalam romannya yang berjudul Kartini digambarkan selain diasuh sang ibu kandung, Kartini diasuh seorang emban bernama Rami.
Tidak ada berita sejarah yang menyebutkan rumah kelahiran Katini, di rumah ayahnya atau ibu kandungnya.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Jejak Peninggalan R.A. Kartini di Jepara dan Rembang
Namun dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, terpasang dua buah foto dengan keterangan: "Di situlah dahulu rumah tempat RA Kartini lahir". Serta ada gambar lain menujukkan tempat yang dipayungi tempat menanam tembuni (ari-ari) yang sebagian besar diisi perpohonan.
Imron Rosyadi menulis dalam foto tersebut bangunan dari batu hanya sedikit terlihat dan hal tersebut dapat menjelaskan jikan Kartini lahir di gedung asistenwedanaan, tidak di rumah ayah dari ibu kandungnya.
Ngasirah bukan lahir dari keluarga bangsawan, sehingga tidak mungkin keluarganya membuat dinding rumahnya dari tembok, apalagi dinding sumurnya.
Baca juga: INFOGRAFIK: Menelusuri Munculnya Disinformasi Kartini Berjilbab yang Beredar di Medsos
Walau lahir di gedung asistenwedanaan, Kartini lahir bukan di gedung utama seperti saudara-saudaranya yang lain karena ia adalah anak seorang selir.
Walau sang ibu adalah selir, namun Kartini adalah keturunan keluarga yang cerdas. Sang kakek, Pangeran Ario Tjondronegoro IV diangkat menjadi bupati di usia 25 tahun.
Dia adalah bupati pertama yang mendidik anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan dengan pelajaran ala barat.
Ia bahkan mendatangkan guru dari Negeri Belanda untuk mengajari anak-anaknya.
Baca juga: Silsilah RA Kartini dan Alasan yang Membuatnya Dipanggil “Ndoro” oleh Ibu Kandungnya
Pada tahun 1845, belum ada pemikiran memberikan pendidikan kepada orang Bumiputera seperti yang dilakukan Ario Tjondronegoro IV.
Hal tersebut menunjukkan Kartini lahir dari keluarga yang maju. Selain itu, sang paman juga menjadi anggota komisi yang didirikan pemerintah kolonial untuk menyelidiki suatu perkara.
Dan pada awal 1920, didirikanlah perhimpunan bupati dan sang paman, Pangeran Ario Hadiningrat yang menjadi Bupati Demak didaulat menjadi ketua pertama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.