Menurut Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia (Polkasi) Stanislaus Riyanta, beredarnya foto warga Lampung yang dituduh pelaku pemukulan Ade Armando harus menjadi pelajaran bersama.
Masyarakat diminta berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi yang sifatnya tuduhan di media sosial.
"Perlu hati-hati dalam menggugah konten terutama jika menyangkut tuduhan terhadap seseorang. Jika ingin memberikan informasi yang valid dan akurat bisa dilakukan kepada penegak hukum, untuk membantu terungkapnya suatu peristiwa," katanya kepada Kompas.com, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Kekerasan Berujung Maut Sering Dipicu Emosi Pelaku yang Labil, Bagaimana Cara Menghadapinya?
Sementara itu, Stanislaus juga menjelaskan terkait aksi kekerasan yang menimpa Ade Armando.
Menurutnya, dalam situasi aksi massa dengan jumlah massa yang banyak akan membuka celah pihak-pihak tertentu untuk mengacaukan jalannya aksi.
"Terbukti aksi unjuk rasa diikuti oleh kelompok non mahasiswa dan menjadi pelaku pengeroyokan terhadap AA. Ini bukan by design tetapi memang ada momentum yang akhirnya membuat peristiwa itu terjadi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.