Putrinya mengaku sedih ketika Djadi memberitahukan bahwa Kinder Joy sudah tidak bisa dibeli.
"Itu (Kinder Joy) kalau dibelikan cokelat biasa bisa dapat satu renteng utuh," kata Djadi.
Hal senada dikatakan Riduan Ahmad (30) warga Kecamatan Tanjung Senang.
Riduan bahkan sempat berdiskusi dengan rekannya tadi malam begitu kabar Kinder Joy ditarik dari peredaran.
"Ini yang semalam saya bahas di rumah teman saya. Alhamdulillah, ya Allah," kata Riduan.
Menurutnya, harga Kinder Joy yang mencapai Rp 18.000 per butir terlalu mahal namun tidak bisa dielak ketika anaknya meminta dibelikan.
"Harganya enggak masuk akal, Mas," kata Riduan.
Sekarang, ketika produk itu ditarik dari peredaran, Riduan mengaku lega dan tidak perlu lagi mengeluarkan 1001 alasan kepada anaknya.
"Saya baca sih ada bakterinya, ya baguslah, lebih baik ditarik dahulu biar aman," kata Riduan.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, produk cokelat merek Kinder yang beredar di pasaran akan ditarik oleh pemilik izin edar seiring dengan penghentian sementara peredaran produk tersebut.
BPOM juga meminta masyarakat untuk tidak membeli dan mengonsumsi cokelat Kinder tersebut.
Hal itu dilakukan untuk memastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella.
"BPOM sedang melakukan pengujian untuk produk yang beredar di Indonesia, karena ini makanan snack anak-anak kami kedepankan kehati-hatian," ujarnya.
Baca juga: BPOM Beberkan Alasan Hentikan Sementara Peredaran Kinder Joy di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.