Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pembangunan Bendungan, Warga Tuntut Lurah Kolhua Dipindahkan

Kompas.com - 12/04/2022, 09:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga Suku Helong di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar unjuk rasa menolak pembangunan Bendungan di wilayah itu.

Ratusan warga menggelar aksi di kantor Lurah Kolhua, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Warga Kupang Tolak Pembangunan Bendungan Kolhua, Ini Alasannya...

Salah satu pemilik lahan yang terkena dampak rencana pembangunan Bendungan Kolhua, Warta meminta Lurah Kolhua Silvester Helo segera dipindahkan.

Sementara itu, perwakilan warga, Maksi Melianus Buifena menambahkan, pihaknya meminta Lurah dipindahkan karena tidak berpihak kepada warga.

"Kami minta Lurah segera dipindahkan karena menjebak kami. Lurah telah mencelakakan kami dengan merekayasa nama warga yang diundang mengikuti sosialisasi pembangunan bendungan oleh pemerintah di aula El Tari Kupang pekan lalu," kata Maksi di Kupang, Senin.

Warga, lanjut dia, akan menyegel kantor lurah jika tuntutan itu tak dikabulkan.

"Hari ini lurah harus keluar. Kami sakit dan jangan busuk di kelurahan kami. Kalau lurah masih tetap di sini maka kami akan celaka," kata Maksi.

Mereka menyayangkan sikap lurah yang tidak menghargai para ketua RT.

"Dia lantik ketua RT tapi tidak dihargai saat menyebarkan undangan sosialisasi," tandasnya.

Lurah, tandasnya malah mengundang warga pembeli lahan bukan mengundang pemilik lahan.

"Pemilik lahan yang beli (tanah) dari pemilik tanah yang dihadirkan untuk sosialisasi. Warga asli yang memiliki lahan malah tidak diundang. Kalau lurah tetap di sini maka kami celaka," kata dia.

Ia meminta agar lurah jangan memperdayai warga untuk menenggelamkan warga.

"Lurah harus pindah. Pelayanan selama ini juga tidak adil. Yang dekat dengan lurah yang urusannya cepat. Kami minta lurah tidak boleh berkantor. Lurah tidak netral jadi warga datang mempertanyakan," tambah Maksi.

Camat Maulafa Herry da Costa mengatakan, aspirasi warga agar lurah dipindahkan akan disampaikan kepada Wali Kota Kupang.

Namun, ia meminta warga tidak menyegel dan menghambat pelayanan di kantor lurah. Camat pun langsung mengawal lurah ke Kantor Wali Kota Kupang.

Lurah Silvester Helo langsung keluar dari kantor lurah dan mengendarai kendaraan pribadi dan dikawal anggota Polsek Maulafa ke Kantor Wali Kota Kupang.

Baca juga: Inspektorat Dalami Temuan Uang Rp 15 Juta Terkait OTT Kadis PUPR Kupang

Kemunculan lurah disambut teriakan dan protes warga yang meminta agar lurah tidak boleh kembali lagi ke kantornya.

Camat Maulafa kemudian menyerahkan sementara urusan pemerintahan di kelurahan Kolhua kepada sekretaris kelurahan Kolhua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com