KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menolak pembangunan Bendungan Kolhua.
Penolakan itu berasal dari 37 kepala keluarga Suku Helong yang tinggal di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Mereka juga menolak menghadiri undangan sosialisasi dari pemerintah yang digelar di aula El Tari, Kamis (7/4/2022).
Puluhan kepala keluarga ini memilih mendatangi Lurah Kolhua, Silvester Hello, untuk mengembalikan undangan dan menyatakan komitmen mereka menolak pembangunan bendungan.
Baca juga: Sambung Listrik ke Rumah Tanpa Izin PLN, Pria di Kupang Tewas Kesetrum
Lurah Kolhua akhirnya menggelar pertemuan di kantornya dengan 37 kepala keluarga. Pertemuan itu dihadiri Camat Maulafa, Matius Antonius Bambang da Costa, personel TNI dan polisi.
Gamal Buifena yang mewakili kelompok warga yang menolak menyatakan komitmennya menolak pembangunan bendungan itu.
"Kami tetap tolak bendungan tapi tidak melawan pemerintah," ujar Gamal Buifena di Kupang, Kamis siang.
Baca juga: Perkosa Anak Angkat, Seorang Nelayan di Kupang Ditahan
Gamal menyayangkan sikap Lurah Kolhua yang dinilai mendua.
"Di satu sisi pak lurah dukung kami tapi di sisi lain pak lurah dukung pembangunan ini. Pak lurah seperti bermain dua kaki," tuding Gamal.
Yunus Lama, perwakilan dari Serikat Tani Kolhua mengaku mendapat undangan sosialisasi.
"Kami diundang untuk sosialisasi tapi kami tolak jadi pak lurah tolong sampaikan aspirasi kami bahwa kami menolak bendungan itu," ujar dia.
Menurut Yunus, sejak awal dirinya sudah getol menolak pembangunan itu karena lahan produktif pertanian mereka selama turun-temurun berpotensi akan hilang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.