JAMBI, KOMPAS.com - Aksi mahasiswa dan massa Cipayung Plus diwarnai aksi dorong-dorong-dorongan dengan aparat.
Ketua Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Dani mengatakan, semula mereka memulai aksi di Pasar Angso Duo.
“Namun massa Cipayung Plus tertahan barikade polisi di simpang Museum Perjuangan Rakyat Jambi," ucap Dani, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Bentangkan Spanduk Pak Jokowi, Tolong Turunkan Harga Minyak Goreng, Pria Ini Ditarik Aparat TNI
Setelah satu jam tertahan dan sempat terjadi dorong-dorongan dengan aparat, massa berhasil menembus barikade aparat kepolisian dan langsung menuju Pasar Angso Duo.
Namun ternyata Jokowi sudah meninggalkan pasar tersebut.
Massa kemudian berkumpul dan memutuskan akan kembali aksi di Bandara Sultan Thaha. Sesampainya di bandara, massa bertambah banyak.
Saat mereka menuju ke dalam bandara untuk bertemu Jokowi, mereka mendapat tindakan represif dari aparat sehingga ada massa yang terluka dan sempat ada yang diamankan.
“Padahal massa Cipayung hanya melakukan orasi dan aksi damai namun direspons keras oleh aparat,” beber dia.
Dani mengatakan, massa aksi dipukul mundur oleh aparat sampai lapangan bekas MTQ depan Bandara Sultan Thaha.
Melihat ini, pihak Cipayung Plus kecewa karena presiden tidak mau bertemu dengan mereka guna mendengarkan aspirasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.