Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Saat Ditangkap, Anggota KKB Ali Kogoya Tewas Ditembak Satgas Cartenz

Kompas.com - 05/04/2022, 07:29 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Aparat keamanan menembak mati Ali Teu Kogoya (ATK), diduga kuat anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen, Minggu (3/4/2022).

ATK terpaksa ditembak karena melawan saat hendak ditangkap personel Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Diduga kuat ATK sedang melakukan pengintaian terhadap pos keamanan dan kantor polisi

"TKP itu tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek, kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja. Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati," kata Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Saat Ditembak Mati, Posisi Anggota KKB Ali Kogoya Berada 200 Meter dari Pos Aparat dan Polsek

Daerah rawan

Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani

Selain itu, menurut Faizal, Distrik Ilaga merupakan daerah rawan serangan KKB. Lebih kurang satu bulan sebelumnya, seorang warga dilaporkan tewas ditembak.

"Kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu juga di daerah situ," kata Faizal.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolda Papua sudah memerintahkan kepada semua Polres untuk memperkuat pengamanan di dalam kota.

Baca juga: Satgas Cartenz Tembak Mati Anggota KKB Ali Kogoya di Ilaga Papua

Tujuannya adalah untuk mengantisipasi serangan KKB dan melindungi warga sipil.

"Satu minggu yang lalu, Kapolda sudah memerintahkan lima kapolres untuk menyusun sistem kota sehingga keberadaan masing-masing kelompok (KKB) bisa diantisipasi untuk menyerang masyarakat umum ataupun TNI-Polri. Ini salah satu indikasi kalau sistem ini mulai berdampak," kata dia.

(Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com