Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasutri Rintis Usaha Dupa, Berawal Modal Tabungan Saat Pacaran, Kini Beromzet Ratusan Juta

Kompas.com - 29/03/2022, 18:47 WIB
Hasan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Dupa menjadi kebutuhan sehari-hari bagi umat Hindu di Bali. Dupa biasa digunakan sebagai pelengkap persembahyangan. Selain itu, dupa dapat dipakai sebagai sarana meditasi, relaksasi, serta suvenir.

Ide menjual dupa ini menjadi sarana bisnis oleh pasangan suami-istri (pasutri) asal Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Made Indra Parmadika (29) dan Nyoman Tiya Martini (28).

Bermodal uang tabungan saat pacaran, mereka merintis usaha pembuatan dupa. Kini, usaha itu menghasilkan omzet ratusan juta rupiah per bulan.

"Bisnis ini benar-benar saya mulai dari nol. Bukan warisan dari orangtua. Modalnya pakai tabungan saya dan suami dari pacaran dulu," ujar Tiya, ditemui Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Usaha dupa yang diberi merek Ajeg Bali itu dirintis bersama sang suami pada 2018. Kini mereka mempekerjakan 13 karyawan.

Berkat kepandaiannya membaca peluang, usaha mereka mampu meraup omzet hingga Rp 200 juta per bulan.

Tiya menuturkan, sebelum membangun usaha dupa tersebut, dia dengan suaminya, sempat membuka usaha liquid rokok elektrik.

Baca juga: Besok, PMI Asal Bali yang Terkatung-katung di Turki Akan Dipulangkan

Penghasilan dari bisnis saat mereka masih pacaran itu kemudian ditabung. Sebagai modal untuk membuka bisnis lainya.

Dengan melihat peluang dupa yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat Hindu Bali, akhirnya mereka beralih usaha ke pembuatan dupa.

"Bisnis liquid-nya sebenarnya lancar. Cuma kami ingin beralih usaha ke dupa, karena dupa itu sudah menjadi kebutuhan sehari-hari," kata dia.

Kata Tiya, saat awal-awal membuka bisnis dupa tersebut, dia hanya mampu membeli satu unit mesin bekas pencetak dupa.

Bersama sang suami, Tiya mencari informasi dari internet serta dari produsen dupa lainnya. Kemudian mencoba membuat dupa sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com