Sementara, akibat perbuatan Brigadir AN, DN mengalami luka bakar hingga 80 persen.
Korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr HM Rabain, Kabupaten Muara Enim karena mengalami luka bakar.
Namun, ia tak dapat bertahan dan dinyatakan meninggal pada Jumat (25/3/2022).
Menurut menurut psikolog dari Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Cornelius Siswa Widyatmoko, tindakan agresif pada umumnya didasari oleh emosi marah.
"Secara umum emosi marah terjadi akibat merasa diperlakukan tidak adil, atau dengan kata lain, ada situasi yang senjang antara kondisi pelaku dan korban," katanya.
"Ketika seseorang merasa diperlakukan tidak adil atau merasa ada kesenjangan antara kondisinya dengan kondisi orang lain, maka emosinya tersulut dan mendorong orang tersebut bertindak agresif," katanya kepada Kompas.com.
Baca juga: Kekerasan Berujung Maut Sering Dipicu Emosi Pelaku yang Labil, Bagaimana Cara Menghadapinya?
Seperti diberitakan sebelumnya, W, salah satu saksi mata insiden itu mengatakan, DN saat itu menginap di kontrakannya di kawasan Jalan Ad Irma Suryani, Kabupaten Muara Enim.
Alasan DN adalah menghindari pacarnya, Brigadir AN. Lalu, lanjut W, sekitar pukul 22.00 WIB, kontrakan W mendadak mati lampu.
Saat itu dirinya menduga bila token listriknya telah habis. Saat itulah tersangka masuk dan menyiram korban dengan bensin.
"Pelaku masuk langsung menyiram DN pakai bensin yang dibawa pakai botol, dia berteriak-teriak mau membakar DN,” ujarnya, Sabtu (12/3/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.