KOMPAS.com - Kota Surakarta adalah wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang dikenal juga dengan nama Kota Solo atau Kartasura. Berikut adalah profil lengkapnya:
Baca juga: Mengenal Gamelan Sekaten Surakarta, Gamelan yang Dibunyikan Selama 7 Hari
Nama resmi: Kota Surakarta
Julukan: The Spirit of Java, Kota Liwet, Kota Batik
Dasar pembentukan: UU No. 16 Tahun 1947 tentang Pembentukan Haminte-Kota Surakarta
Hari jadi: 17 Februari 1745
Walikota pertama: R. T. Sindoeredjo
Walikota saat ini: Gibran Rakabuming Raka
Semboyan: Berseri (bersih,sehat,rapi)
Plat nomor: AD
Landmark: Keraton Surakarta Hadiningrat, Taman Balekambang, Kampung Batik Laweyan, Benteng Vastenburg, Pasar Klewer
Baca juga: Tari Lambangsih, Tarian Lambang Kasih Sayang Asal Surakarta: Sejarah, Gerakan, dan Busana
Aspek geografi Kota Surakarta terkait dengan kondisi wilayah termasuk luas, letak, batas geografis, serta pembagian wilayah.
Luas wilayah: 44,04 kilometer persegi
Letak geografis: 110º45’15” - 110º45’35” BT dan 7º36’00” - 7º56’00”LS
Batas wilayah: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali.
Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres, Banjarsari
Infrastruktur penting: Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Solo Jebres, Terminal Tirtonadi, Flyover Manahan, Flyover Purwosari-Surakarta
Aspek demografi Kota Surakarta meliputi berbagai kondisi kependudukan, yaitu:
Jumlah Penduduk: 522.364 juta jiwa (Sensus Penduduk 2020)
Laju pertumbuhan penduduk: 0,44 persen
Kepadatan penduduk : 11.861,13 jiwa per kilometer persegi (tahun 2020)
Suku: Jawa
Indeks Pembangunan Manusia (IPM): 82,21 (tahun 2020)
Aspek kebudayaan Kota Bandung meliputi berbagai hasil budaya di wilayah ini, meliputi:
Bahasa daerah: Bahasa Jawa
Rumah adat: Joglo
Pakaian adat: Kebaya, beskap
Alat musik: Gamelan
Lagu daerah: Bengawan solo
Tari tradisional: Tari Bedhaya Ketawang, Tari Serimpi, Beksan Gambyong, Beksan Wireng
Kesenian tradisional: Keroncong
Bangunan bersejarah: Keraton Surakarta Hadiningrat, Taman Balekambang, Kampung Batik Laweyan, Benteng Vastenburg
Dilansir dari laman sippa.ciptakarya.pu.go.id, potensi investasi yang sesuai dengan perekonomian Kota Surakarta ada pada sektor jasa perdagangan/retail, jasa wisata (hotel, restoran, budaya, dan hiburan), dan jasa pendidikan.
Hal ini karena sektor-sektor tersebut menyumbang mayoritas nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surakarta.
Sejak dulu, Kota Surakarta sebagai kota perdagangan memiliki kekuatan pada sektor jasa perdagangan/retail terutama produk tekstil dan kerajinan.
Sektor industri yang ada di Kota Surakarta meliputi industri rumah tangga dan industri kreatif, terutama di bidang konveksi.
Seiring berkembangnya waktu, banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kota ini juga memicu perkembangan di sektor hotel, restoran, dan hiburan.
Lokasi wisata seperti Taman Sriwedari, Taman Balekambang, Benteng Vastenburg, dan Keraton Surakarta Hadiningrat masih menjadi daya tarik, selain beberapa lokasi lain di sekitar Kota Surakarta.
Sumber:
surakartakota.bps.go.id, dprd.surakarta.go.id, sippa.ciptakarya.pu.go.id, kompas.com