Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Kehabisan Oksigen, 4 Penambang Emas Ilegal di Sumbawa Tewas

Kompas.com - 27/03/2022, 17:00 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Empat orang penambang emas ilegal di Dusun Sukamaju, Desa Tangkampulit, Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan tewas, Minggu (27/03/2022) sekitar pukul 00.30 Wita.

Mereka tewas diduga akibat kehabisan oksigen saat berada di dalam lubang galian tambang.

Kepala Desa Tangkampulit, Surya Rizkillah, membenarkan kejadian di dalam lubang tambang emas ilegal tersebut.

Baca juga: 4 Penambang Emas Ilegal di Bengkayang Ditangkap, Terancam 10 Tahun Penjara

Rizkillah menjelaskan, sekitar pukul 00.30 Wita, pihaknya mendapatkan informasi dari warga bahwa ada empat orang yang terjebak dalam lubang dan dinyatakan telah meninggal dunia.

Empat orang itu adalah Dianto, Mustafa, Relly dan Jasaruddin. Semuanya merupakan warga Desa Tangkampulit.

Rizkillah menyebut, keempat penambang ini diperkirakan keracunan zat asam sehingga kehabisan oksigen.

Baca juga: Ratusan Pedagang hingga Nelayan Datangi Polres Sumbawa, Ambil Bantuan Rp 600.000

Warga yang mengetahui kejadian itu langsung mengevakuasi korban. Awalnya, korban yang berhasil dievakuasi hanya dua orang. Lalu, sekitar pukul 06.30 Wita, dua korban lainnya yang masih terjebak juga berhasil dievakuasi.

“Pagi tadi sekitar pukul 06.30 Wita, dua orang yang masih terjebak tersebut sudah dapat dievakuasi oleh warga," kata Rizkillah saat dikonfirmasi, Minggu sekitar pukul 07.00 Wita.

"Empat korban sudah berhasil kami evakuasi dari lubang tambang pagi ini, dan kini sudah berada di rumah duka setelah warga membawanya dengan cara digotong sambil berjalan kaki sejauh 5 kilometer,” ujarnya.

Atas kejadian ini, Kades Rizkillah akan segera memasang plang sebagai tanda bahwa aktivitas tambang di lokasi itu ditutup. Pihaknya meminta warga agar tidak lagi beraktivitas di lokasi tambang untuk mencegah adanya korban berikutnya.

“Tidak ada alasan lagi, aktivitas tambang ilegal ini harus kita tutup,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Sumbawa Iptu Ivan Roland Cristofel, juga membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, Kapolsek Batu Lanteh dan tim sudah bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP). Mereka membutuhkan waktu tujuh jam menggunakan trail dari pusat kecamatan ke Desa Tangkampulit.

Baca juga: Ditinggal Suami Melaut, Seorang Istri di Sumbawa Diperkosa Kakak Ipar

"Kondisi cuaca di musim hujan ini menyulitkan akses ke desa tersebut karena di daerah sulit akses lebih dari 3.000 mdpl di pegunungan Batu Lanteh," katanya saat dikonfirmasi, Minggu sore.

Ia menjelaskan, empat korban sudah dievakuasi oleh warga setempat.

"Kami masih tunggu update info terbaru dari Pak Kapolsek," ungkap Kasat Reskrim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com