Di tengah ruangan utama terdapat yoni yang sudah rusak bagian atasnya. Pada kaki Yoni tidak terdapat pahatan apapun.
Sepintas bangunan Candi Singasari terlihat bersusun dua, karena bagian bawah atap candi berbentuk persegi menyerupai ruangan kecil dengan relung di masing-masing sisi.
Tampaknya relung-relung tersebut semula berisi arca, namun saat ini tidak ada arca di bagian itu.
Baca juga: Keris Mpu Gandring, Pusaka Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan Singasari
Di atas setiap ambang 'pintu' relung terdapat hiasan kepala Kala dengan pahatan yang lebih rumit dibandingkan dengan yang terdapat di atas ambang pintu masuk dan relung di tubuh candi.
Sedangkan, puncak atap sendiri berbentuk meru bersusun yang makin ke atas makin mengecil. Beberapa puncak atap terlihat sudah runtuh.
Candi Singasari pernah dipugar oleh pemerintah Belanda pada tahun 1930-an. Hal ini terlihat dari pahatan catatan di kaki candi.
Namun sepertinya pemugaran yang dilakukan belum menyeluruh, karena di sekeliling halaman candi masih berjajar tumpukan batu yang belum berhasil di kembalikan ke tempat semula.
Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id dan candi.perpusnas.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.